SuaraKutim.com, Sangatta – Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Timur mencoba merespon permintaan dari Kepolisian Lalu Lintas (Polantas) Polres Kutim untuk bisa menghadirkan akses Car Free Day pada jalur-jalur dan waktu-waktu tertentu di kota Sangatta.
Untuk bisa menciptakan jalur car free day tersebut Dishub Kutim tertantang dengan keterbatasan jalur akses jalan raya di kota Sangatta, baik itu jalur utama maupun alternatif.
“Kemarin ada permintaan dari Lantas (Satuan Polisi Lalu Lintas, red) Polres Kutim untuk membuat car free day atau jalan-jalan untuk hari-hari tertentu,” ungkap Kepala Dishub Kutim, Joko Suripto di ruang kerjanya.
Dijelaskan Joko bahwa Kota Sangatta sebagai Ibu kota Kabupaten Kutai Timur hanya memiliki satu akses jalur utama dan satu jalur alternatif, yang mengakibatkan kendala signifikan saat ada kegiatan yang melibatkan banyak orang atau ada situasi darurat yang memerlukan pengalihan lalu lintas.
“Situasi kami di sini memiliki satu kendala utama keterbatasan jalan. Ini berarti bahwa kami harus mengambil tindakan tertentu ketika ada acara yang melibatkan banyak orang atau dalam situasi darurat, sehingga memerlukan rekayasa lalu lintas,” jelasnya.
Meski memiliki keterbatasan, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Pihaknya akan mencoba untuk menciptakan car free day yang diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di jalan utama, serta memberikan peluang bagi masyarakat untuk menikmati rekreasi dengan aman.
“Car Free Day atau hari-hari khusus tanpa kendaraan bermotor dianggap sebagai solusi dalam mengatasi tantangan lalu lintas, yakni mengurangi kemacetan dan beban jalan raya. Jadi masyarakat bisa menikmati menggunakan akses jalan raya sembari berekreasi tanpa adanya gangguan kendaraan bermotor, baik pribadi ataupun umum,” pungkas Joko.(Red/SK-02/*/Adv)
