SANGATTA (17/4-2018)
Listrik di RSU Kudungga menjadi masalah besar, bahkan akibat sering mati membuat sejumlah peralatan rusak. Rumah sakit milik Pemerintah Kutai Timur (Kutim) ini tidak mampu memaksimalkan pelayanan karena hanya bertopang pada satu unit mesin, diperparah pasokan BBM terlambat dikirim.
Ia mengakui, anggaran untuk pemasangan jaringan sudah dialokasikan sebesar Rp 2,5 miliar. Dalam kacamatannya, dana yang dialokasikan lebih dari cukup karena dipilah-pilah untuk perencanaan, pemasangan jaringan hingga operasionalnya.
Sebagai Ketua TPAD, ditegaskannya, anggaran pembangunan jaringan listrik bagi RSU Kudungga menjadi prioriotas. Namun ia mengakui, ada kendala di Bagian Perlengkapan Setkab Kutim, sehingga terhambat.
Ia memastikan, dalam waktu dekat pengerjaan jaringan listrik untuk RSU Kudungga ini sudah dilaksanakan karena RSU Kudungga sering mati lampu, sehingga mengganggu pelayanan kepada pasien. Bahkan genset yang disewa RSU sebagai tambahan daya, juga dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik di rumah sakit tersebut.”Lebih cepat lebih baik, karena pihak PLN sudah menanti,” tandas Irawansyah.(ADV-KOMINFO)