SANGATTA (4/5-2019)
Jajaran Polsek Bengalon didukung Tim Reskrim Polres Kutim, tak perlu waktu lama mencari siapa pelaku penganiyaan yang menyebabkan Ismail alias Haris (43) warga Sepaso Bengalon. Dari penyilidikan yang dengan mengumpulkan barang bukti dan beberapa saksi, akhirnya Jon – warga Bengalo berhasil dibekuk.
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan, bersama Kasat Reskrim AKP Yuliansyah dan Kapolsek Bengalon AKP Abdullah, hanya dalam beberapa jam sudah menemukan titik terang meski semuanya gelap, karena saat kejadian tidak ada yang melihat. “Satu-satunya kunci pembuka tabir kasus penganiayaan yang menyebabkan Ismail tewas ini yakni sepeda motor yang kerap digunakan korban ketika pergi santai di sebuaf cafe di Sepaso Barat,” terang Kapolres.
Dari penelusuran sepeda motor bernopol KT 5616 RY, diketahui Ismail kerap ke Cafe yang salah pelayananya bernama Ayu. Kabarnya, Ayu yang merupakan bunga cafe ditaksir Ismail, namun Ayu merupakan pacar Jon. “Melihat Ayu kerap melayani Ismail, bahkan terlihat akrab membuat Jon cemburu,” jelas Kapolres.
Dari Cafe Angkringan Cinta ini, kasus pembunuhan mulai terkuak. Dengan beberapa keterangan yang didapat, akhirnya Jon ikut dimintai keterangan. Namun, belum apa-apa ia sudah ketakutan sehingga mengaku telah menganiayaa Ismail dengan pipa besi. “Jon mengaku jengkel dengan Ismail, karena kerap bertemu Ayu – pacarnya,” terang Kapolsek Bengalon AKP Abdullah.
Seperti diberitakan, Sesosok mayat pria ditemukan di tepi jalan Poros Bengalon – Sangkulirag tepatnya di Desa Sepaso Kecamatan Bengalon , Jumat (3/5 malam. Penemuan pria yang sudah tewas bersimbah darah itu, belakangan diketahui bernama Ismail alias Haris(43) warga Jalan Poros Sangkulirang RT. 14 Desa Sepaso Timur Bengalon.
Jasad Ismail kali pertama dilihat Santi Wahyuni (34) serta Ali (60) warga Desa Sepaso menyebutkan saat melintas TKP melihat seorang laki-laki tergelatak dipinggir jalan. “Kami berhenti dan melihat dari dekat, ternyata dibagian kepala korban penuh dengan darah. Setelah dicek ternyata korban sudah tidak bernyawa,” terang Santi.(SK2/SK11)