SANGATTA,Suara Kutim.com (22/7)
Warga Sandaran yang dimangsa Buaya Muara, diperkirakan puluhan orang dan yang tewas diketahui berjumlah 5 orang termasuk Armansyah (36) warga Desa Pengadan. Sebelum Arman, kata Camat Sandaran Tahir Pekang, seorang warga Dusun Takat Desa Manubar bernama Sahar (40) dimangsa saat memperbaiki perahu.
Kepada Suara Kutim.com, Rabu (22/7) mantan Camat Karangan ini menyebutkan semua sungai di Sandaran dihuni buaya muara yang terkenal keganasannya. Dalam catatan Tahir, buaya muara terbanyak di Takat, Lembah Hijau dan Wono. “Kondisi sungai dan rawanya memang menddukung sekali untuk habitan buaya yang punya gigi tajam dan kuat itu,” ujar Tahir.
Disebutkan, ancaman warga Sandaran dari serangan buaya tidak bias dihindarkan pasalnya aktifitas masyarakat Sandaran sebagian besar di sungai dan laut. Diuraikan Tahir, warganya serba salah karena selama ini kehidupannya bergantung dengan laut dan sungai untuk memenuhi kebutuhan rumah. “Kalau melihat buay baik berenang atau sedang berjemur di tepi bukan hal baru bagi warga Sandaran, jika sudah menemukan buaya warga akan hati-hati dengan cara menghindar terutama jika ada buaya yang sudah masuk ke air,” sebut pria kelahiran Sandaran ini.
Disebutkan, pada kasus Sahar yang terjadi beberapa tahun silam, masyarakat ekstra hati-hati maklum buaya yang menerkam nelayan renta itu dikabarkan terbesar di Sungai Manubar, tidak heran saat ditemukan untuk melumpuhkan Monster Sungai Manubar, anggota TNI AL harus memuntahkan 10 kali tembakan. “Katanya beberapa peluru yang ditembakan dari laras panjang malah mental, karenanya untuk merobohkan sang monster ditembak berulang kali pada bagian kepala,” cerita Tahir seraya menyebutkan akibatnya sejumlah pohon nipah yang tumbuh subur di sepanjang Sungai Manubar, roboh.(SK-02/SK-03/SK-12)