SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Alfian Aswad menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pembangunan yang ada di Kecamatan Sandaran, khususnya pada dua desa, yakni Desa Sandaran dan Desa Mangkaliat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Berau.
Hal ini diungkapkan Alfian terkait hasil resesnya belum lama ini. Bahkan dalam resesnya tersebut, dua orang Kepala Desa (Kades) yang berasal dari Desa Sandaran dan Desa Mangkaliat itu, mengeluarkan statement jika kedua desa di Kecamatan Sandaran tersebut ingin pindah ke Kabupaten Berau.
“Sandaran itu kasihan sekali, terbelakang dan minim pembangunan dari pemerintah, apalagi Desa Sandaran dan Desa Mangkaliat. Bahkan saat reses kemaren, Kepala Desa Sandaran dan Desa Mangkaliat itu, mengeluarkan statement jika kedua desa itu ingin pindah ke Kabupaten Berau, karena ada proses pemekaran wilayah di Berau, yakni Berau Pesisir,” ucap Alfian.
Lanjut Alfian, kondisi ini sudah dilaporkan kepada Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, namun belum ada respon. Kemarahan kedua kepala desa ini disebabkan karena di desa mereka tidak pernah ada kegiatan pembangunan oleh Pemkab Kutim. Sementara selama ini pembangunan yang ada hanya dari pokok pikiran (Pokir) DPRD yang dirinya masukkan ke dalam SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah).
“Sudah saya laporkan juga ke Bupati, tapi belum ada tanggapan. Mereka (Kades, red) marah karena tidak ada pembangunan dari pemerintah Kutim di sana. Yang ada selama ini cuma pekerjaan proyek PL (Penunjukan Langsung) dari pokir saya, ga ada mereka dibangunkan, ga pernah masuk (pemerintah, red), jadi mereka marah,” pungkasnya.(Red-SK/ADV)