SANGATTA,Suara Kutim.com (21/7)
Mengatasi permasalahan sosial masyarakat terutama asusila di Kota Sangatta, Badan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutai Timur (Kutim) membuka Pusat Pelayanan Pelaporan dan Aduan Masyarakat yang berguna menampung aduan atau laporan masyarakat terkait permasalahan sosial dan asusila yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Menurut Kepala Satpol PP Kutim, Rizali Hadi didampingi Kabid Trantibum Suharman, menyebutkan pusat pelaporan dibentuk untuk memudahkan masyarakat melaporkan jika melihat atau mengetahui ada kejadian atau pemasalahan sosial dan asusila yang terjadi di masyarakat. “Laporan itu segera dianjuti laporan tersebut, terutama jika memang bertentangan dengan Perda No 3 Tahun 2007 Ketertiban Umum,” terang Rizali.
Diakui, saat ini Satpol PP Kutim masih mendalami upaya pembenahan internal. Rizali mengakui, hal lain yang dihadapi yakni terbatasnya anggaran dan personil yang belum ideal. “Kami keluarga besar Satpol PP Kutim tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kutai Timur pada umumnya dan Kota Sangatta pada Khususnya, terutama dalam upaya penegakan aturan Perda yang sudah dibuat oleh Pemkab Kutim,” tandas mantan Kabag Pemerintahan Setkab Kutim ini.
Kepada Suara Kutim.com, Rizali mengakui masalah-masalah sosial kian meningkat di Kutim seirama dengan kemajuan daerah. Ia mengungkapkan, masalah protitusi di sejumlah penginapan dan hotel merupakan salah satu masalah yang harus diberantas jika tidak akan berkembang terlebih-lebih sejak ditutupnya Kampung Kajang (K2) Sangatta Selatan.
Masalah lainnya banyaknya pengemis musiman beroperasi di Sangatta, termasuk peminta sumbangan dengan berbagai dalih. “Kasus peminta sumbangan merupakan kasus khusus karenanya diharapkan peran serta masyarakat,” tutur Rizali Hadi seraya menyebutkan dalam operasi instansinya kerap berkoordinasi dengan Polres Kutim. (SK-02/SK-03/SK-11)
