SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) diakui meluluhlantakkan perekonomian masyarakat. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi secara masif pada sejumlah bidang usaha, menyebabkan tingginya angka pengangguran.
Namun melalui Keppres No. 17 Tahun 2023, Presiden Joko Widodo menetapkan status pandemi COVID-19 telah berakhir dan mengubah status faktual COVID-19 menjadi penyakit endemi di Indonesia. Seiring dengan pencabutan status pandemi tersebut, berlahan perekonomian masyarakat mulai menggeliat.
Bahkan pandemi mengajarkan masyarakat untuk mengenal sistem berbelanja secara online, dengan menghadirkan kelompok ataupun perorangan yang berwirausaha dan kini lebih dikenal dengan sebutan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Saat ini ribuan UMKM tumbuh dan berkembang secara pesat, tidak terkecuali di Kabupaten Kutai Timur. Kondisi ini mendapat perhatian khusus dari anggota Komisi B DPRD Kutim, David Rante.
Kepada wartawan yang menemuinya, Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan pentingnya perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pengembangan serta pemberdayaan UMKM di Kabupaten Kutai Timur.
“Dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan UMKM yang ada di Kutim,” kata David, Senin (29/7/2024).
David mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan potensi UMKM di Kutim. Menurutnya, pelatihan, pendampingan, dan permodalan yang memadai harus disediakan agar para pelaku UMKM bisa berkembang lebih baik.
“UMKM memiliki kontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi daerah. Mereka tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian tetapi juga berperan besar dalam mengurangi angka pengangguran di Kutim,” ujarnya.
Selain itu, David juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi dalam operasional UMKM. Menurutnya, teknologi informasi dapat membantu UMKM dalam memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi usaha mereka.
“Mereka ini harus familiar dengan teknologi informasi. Sekarang kan zamannya sudah canggih, jangan sampai UMKM kita kalah bersaing,” tuturnya.
Dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, David melihat ini sebagai peluang besar bagi UMKM di Kutim. Ia berharap pemerintah daerah serius dalam memberdayakan UMKM untuk bisa bersaing di era baru ini.
“Saya meminta kepada Pemkab Kutim untuk serius memberdayakan UMKM ini terutama menyambut IKN (Ibu Kota Nusantara, red),” terangnya.
Dalam pandangan David, pemberdayaan UMKM bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat luas. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung perkembangan UMKM di Kutim, baik melalui pembelian produk lokal maupun memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Dengan dukungan kita semua, mereka bisa tumbuh dan memberikan manfaat besar bagi Kutim,” pungkasnya.(Red-SK/ADV)