SANGATTA (25/4-2019)
Wakil Bupati (Wabup) Kutai Timur (Kutim) menandaskan adanya keinginan percepatan pembangunan pabrik semen di kawasan Gunung Sekerat, bukan kehendak pemerintah tetapi masyarakat sekitar Gunung Sekerat yakni warga Desa Selangkau dan Sekerat.
Dukungan masyarakat itu, ujar Kasmidi, sudah mereka suarakan sejak tahun 2006 lalu ketika PT PT Kobexindo Cement berencana investasi membangun pabrik semen. Karena tertahan di Pemprov Kaltim, warga mendatangani Gubenur Kaltim mempertanyakan belum adanya restu Pemprov Kaltim.
“Sebenarnya, Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim hanya menyalurkan aspirasi masyarakat, namun kalau tidak sesuai tentu tidak diijinkan. Sekarang kalau kita lihat, kasat mata saja jauh dari apa yang dikhawatirkan sejumlah pihak sementara masyarakat berharap segara terwujud, ini yang menjadi pertimbangan pemerintah,” kata Kasmidi usai peninjauan bersama Wagub Hadi Mulyadi.
Kedepan, kata Kasmidi, kebutuhan akan semen di Kaltim meningkat signifikan terutama untuk pembangunan infranstruktur termasuk di KEK Maloy termasuk pembangunan infrastruktur setia desa di Kutim.
Ditambahkan,Pemkab Kutim sudah mengadakan satu forum diskusi bersama para ahli-ahli karst, geologi dan lingkungan bahkan dari kementerian. Diskusi itu, ujar Kasmidi, menjawab apa yang diragukan selama ini. “ Kenapa mesti berdebat hanya karena persoalan yang sepenuhnya belum diketahui, kalau sepanjang tidak merusak lingkungan, tidak merusak ekosistem, tidak merusak cagar budaya, kenapa tidak memberikan peluang bagi investor untuk membangun daerah kita,” sebut Kasmidi.(ADV-Humas Setkab Kutim)
