HIV-AIDS menjadi ancaman setiap keluarga dimana seantero dunia termasuk Kutai Timur yang merupakan daerah terbuka karena potensi SDAnya. Sampai dengan September 2014, tercatat ada 38 orang ibu rumah tangga, 1 anak 10 tahun dan 7 bayi yang tertular HIV di wilayah kita ini. Ini harus sungguh-sungguh menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat, pemerintah, dan swasta. Sebab penularan bermula dari mereka yang berusia antara 21 sd 40 tahun yang sebagian besar bekerja di sektor swasta. Tercatat, 29% dari semua pengidap HIV-AIDS adalah karyawan swasta.
Stigma dan Diskriminasi dan Pelanggaran HAM
Berdasarkan data, saat ini ada 100 orang ODHA tinggal di Kutai Timur, namun tidak banyak yang tahu siapa dan di mana mereka berada. Hal ini wajar, sebab mereka tidak mau mengungkap jati diri mereka. Pasalnya, jika berani menyatakan sebagai pengidap HIV atau ODHA, maka dia harus bersiap menghadapi cibiran sebagai orang yang berperilaku seks menyimpang, suka selingkuh, suka jajan, suka berganti-ganti pasangan dan berbagai stigma buruk lainnya. Selain itu, harus siap menghadapi perlakuan diskriminatif dari petugas layanan fasilitas umum seperti klinik, dokter praktek, rumah sakit, dan lain-lain.
Karena itu, ODHA dilindungi dan negara dengan rapat akan merahasiakan status mereka, bahkan siapapun membuka rahasia ODHA dapat dikenakan tuntutan pidana serta dianggap melanggar HAM.
HIV-AIDS Seharusnya Bisa Dicegah
HIV-AIDS sebenarnya tidak mudah menular dan sangat mudah mencegahnya. HIV hanya menular melalui cara-cara tertentu. HIV tidak menular melalui kontak sosial sehari-hari seperti di tempat kerja, sekolah, arisan, majelis taklim, posyandu.Namun, HIV bisa dicegah jika yang bersangkutan tidak melakukan perbuatan yang beresiko. Atau setidaknya menggunakan pelindung diri dari kuman HIV.
Meski demikian, karena ketidaktahuan banyak orang abai. Seandainya orang yang bersangkutan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang HIV-AIDS, maka bisa dipastikan bisa menghindari perbuatan yang beresiko atau mencegah dari tertulari HIV. (Habis/ Harmadi Partodarsono -Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kutai Timur)