SANGATTA (26/5-2019)
Fogging atau pengasapan lingkungan, tidak menjamin bisa memberantas berkembangbiaknya nyamuk aedes agyti atau nyamuk demam berdarah. Pasalnya pembawa maut ini, kata Muhammad Yusif – Kabid Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, berkembangbiak pada daerah lingkungan bersih.
Menurutnya, hal terpenting yang dilakukan masyarakat agar terhindar dari ancaman DBD adalah dengan membersihkan tempat-tempat yang memungkinkan nyamuk DBD berkembangbiak seperti tempat air yang terbuka, bak tak pernah dikuras, kaleng cat, ban termasuk aquarium yang tak dibersihkan. “Saat musim hujan seperti saat ini, tempat-tempat yang memungkinkan nyamuk DBD berkembangbiak harus dibasmi atau dibuang termasuk dipendam agar tidak menjadi tempat berkembangbiakanya nyamuk demam berdarah,” terangnya.
Disebutkan, tidak efektifnya fogging memberantas nyamuk Aedes Agypti, karena fogging hanya mematikan nyamuk dewasa yang sudah bisa terbang. Tetapi, larva atau telur nyamuk yang berada di permukaan air atau genangan air, tidak mati. Karena itu, memberantasan sarang nyamuk lebih efektif dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan mengawasi genangan air di lingkungannya.
“Fogging itu hanya mematikan nyamuk yang terbang-terbang saja, tapi larva atau telurnya tidak. Jadi, cara yang paling efektif adalah 3 M, jangan sampai kotor dan genangan air dibiarkan, karena itu jadi sarang nyamuk, jadi tempat nyamuk DBD bertelur,” jelasnya. (SK4)