SuaraKutim.com, Sangatta – Pentingnya peran petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekontruksi Pascabencana (R3P) dalam setiap penanganan pasca kebencanaan, Pemerintah Kutai Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timu, menggelar kegiatan pendampingan bagi petugas Jitupasna dan R3P.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Poniso Suryo Renggono di Hotel Royal Viktoria Sangatta, Senin (20/11/2023), mengikut sertakan 30 orang petugas Jitupasna dan R3P, digelar selama 2 hari sejak Senin hingga Selasa (20-21 November 2023).
“Saat ini Kutai Timur termasuk daerah yang rawan bencana. Hal itu dapat dilihat dengan terjadinya musibah banjir besar yang melanda Sangatta di bulan Maret – April tahun 2022 lalu, yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Kutim,” ujar Poniso dalam arahannya, Senin (20/11/2023).
Poniso menambahkan, dirinya meminta data yang dihasilkan dari pengkajian Jitupasna dan R3P betul-betul valid. Karena nantinya data ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan rencana penanganan pascabencana. Sehingga tidak ada lagi permasalahan yang muncul Ketika bencana telah selesai.
“Kita harus memberikan pemahaman yang sama , kemudian mensinergikan kegiatan-kegiatan yang ada di kabupaten dengan provinsi hingga pusat. Kalua data kita valid, akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan,” jelasnya.(Red/SK-01/Adv)