SANGATTA,Suara Kutim.com
Meski pemerintah memberikan kado istimewa bagi warga Indonesia di awal tahun dengan menurunkan harga BBM terutama premium dan solar, ternyata apa boleh buat harga barang tetap saja bertahan diantaranya cabai dan gas elpiji.
Harga cabai hingga Jumat (2/1) sore masih bertahan di atas Rp100 ribu perkilogram, meski berada di sentra pertanian seperti Rantau Pulung, Teluk Pandan serta Sangatta. “Sama sekali tidak ada perubahan harga meski BBM sudah turun, pasalnya tingginya harga cabai karena banyak penyebabnya seperti petani belum panen selain itu banyak lahan terkena imbas banjir,” kata Rahman seorang pedagang sayur di Pasar Induk Sangatta.
Mahalnya hargai cabai, berdampak langsung bagi pedagang makanan seperti penjual sate terpaksa mengurangi jumlah potongsn cabai yang biasanya sebanyak 5 biji, kini tinggal 2 biji. “Mau tidak mau mas, terpaksa lomboknya kurang kalau harganya murah bisa aja dalam jumlah banyak bahkan nambah juga bisa, tapi sekarang lombok bisa bikin tekor,” ujar seorang pedagang sate ayam di Jalan Diponegoro Sangatta Utara.(SK-05)