SANGATTA (19/10-2017)
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berharap kutim yang sudah masuk usia 18 tahun, semakin berkembang dan maju bukan selabiknya semakin mundur dan tertinggal dengan daerah lain sesama hasil pemekaran.
Seusai meresmikan kampus STAIS serta pemberian nama Masjid Agung Sangatta menjadi Masjid Agung Al-Faruq, Kamis (9/10), mantan Bupati Kutim ini berharap Kutim dibawah kepemimpinan Ismunandar dan Kasmidi Bulang, kembali melanjutkan visi dan misinya ketika kali pertama memimpin kutim pada tahun 1999-2000 lalu yakni gerakan daerah pembangunan agro bisnis atau gerdabang agri. “Bagaimana pemimpin Kutim saat ini mengesampingkan kepentingan politik dan harus berfikir ekonomi, pemimpin Kutim saat ini harus membawa kembali kesejahteraan bagi rakyat Kutim dengan fokus pada pengembangan pembangunan di sektor perkebunan terutama kelapa sawit,” pesannya.
Ia juga mengingatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menggalakan plasma sebesar 20 persen dari lahan yang digarap. pemberian plasma, ujar awang agar masyarakat bisa menikmati manfaat dan keuntungan ekonomi dari perkebunan sawit. selain itu pembagian plasma, lahan-lahan produktif yang terlantar bisa digarap masyarakat sepanjang untuk kepentingan.
Awang Faroek menegaskan, jika ada pengusaha perkebunan sawit tidak mau mengikuti aturan pembagian 20 persen plasma ia memerintahk bupati kutim mencabut izinya. meski menyarankan menggalakan perkebunan kelapa sawit, awang faroek juga mengingatkan kutim tidak fokus dengan usaha yang mengembangkan budidaya tanaman pangan dan holtikultura, agar upaya swasembada pangan bisa diwujudkan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat tetap terjaga.(SK3)
