Beranda politik DPRD Kutim Pandi Ajak Generasi Muda Kutim Jangan Apatis Politik

Pandi Ajak Generasi Muda Kutim Jangan Apatis Politik

0
Pandi Widiarto, politisi Partai Demokrat yang berhasil duduk di kursi parlemen DPRD Kutai Timur Periode 2024-2029

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Sebanyak 40 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) periode 2024-2029 resmi dilantik. Di antara wajah-wajah baru yang dilantik, terdapat satu nama yang menarik perhatian, Pandi Widiarto, seorang legislator muda dari Partai Demokrat yang berhasil memenangkan hati pemilih di Daerah Pemilihan (Dapil) 1. Dapil ini tidak hanya dikenal dengan persaingannya yang ketat, tetapi juga sering disebut sebagai “zona neraka” karena beratnya tantangan politik di daerah tersebut. Terpilihnya Pandi di dapil ini menjadi bukti kekuatannya dalam meraih dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.

Anggota DPRD Kutai Timur, Pandi Widiarto

Pandi mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilannya. “Alhamdulillah, saya bisa terpilih di Dapil 1, dapil yang sering disebut sebagai zona neraka,” ucapnya dengan senyum penuh kelegaan, usai mengikuti prosesi pelantikan, Rabu (14/8/2024).

Pengalaman ini menjadi sangat istimewa bagi politisi muda berumur 32 tahun tersebut, karena ini adalah kali pertama ia terjun ke dunia politik dan mengikuti pemilihan legislatif. “Ini adalah kali pertama saya maju bertarung di DPRD dan alhamdulillah saya terpilih. Saya tidak punya trik khusus, hanya strategi politik yang matang,” jelasnya dengan nada rendah hati.

Pandi juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada para mentor yang telah memberikan bimbingan selama kampanye. “Saya beruntung mendapatkan bimbingan langsung dari Bang Irwan Fecho dan Pak Ordiansyah,” tambahnya. Dukungan dari tokoh-tokoh senior ini, menurut Pandi, menjadi salah satu faktor kunci dalam perjalanannya menuju kursi legislatif.

Sebagai wakil generasi milenial di DPRD Kutim, Pandi memiliki visi yang jelas untuk masa depan politik di daerahnya. Ia berharap kehadirannya di parlemen bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembangunan daerah.

“Generasi muda di Kutai Timur tidak boleh apatis terhadap politik. Kita harus sama-sama membangun daerah ini, bukan menunggu hingga kita tua, tetapi mulai dari usia muda,” tegasnya dengan semangat.

Wawancara ini ditutup dengan pesan kuat dari Pandi, yang mengajak kaum milenial untuk tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika politik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi masyarakat Kutim.
“Peran generasi muda sangat vital dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” tandasnya.(Red-SK/ADV)