SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Menghargai dan menjaga adat istiadat dan kebudayaan daerah yang ada, menjadi perwujudan bukti rasa cinta terhadap tanah air. Hal ini lah yang disampaikan Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) Poniso Suryo Renggono, saat membuka Festival Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024, bertempat di Halaman Polder Ilham Maulana Sangatta Utara, Sabtu (2/11/2024) malam.
Dalam kegiatan tersebut, Poniso mengajak masyarakat Kutai Timur untuk terus menjaga dan menghargai terhadap adat istiadat dan kebudayan daerah yang ada, sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Terlebih saat ini banyak generasi muda yang seakan tidak mengenal dengan adat budaya Indonesia, dikarenakan sudah terpengaruh kebudayaan asing atau luar negeri, seperti K-Pop yang merupakan kebudayaan dari Korea, dan lainnya.
”Saat ini generasi muda kita banyak yang sudah tidak mengenal terhadap kebudayaan dan adat istiadat milik negeri sendiri. Kebanyakan mereka (geberasi muda, red) ini sudah terpengaruh terhadap kebudayaan asing atau luar negeri, contohnya saya K-Pop dari Korea yang sangat digandrungi anak muda kita. Karenanya saya mengajak pada seluruh masyarakat dan khususnya generasi muda, mari kita pertahankan, kita jaga dan kita hargai kebudayaan serta adat istiadat negeri kita, dengan upaya melestarikan nilai-nilai kebudayaan dan adat yang ada. Ini terbukti dengan hadirnya ratusan masyarakat Kutim, khususnya Sangatta pada acara pembukaan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024, malam ini,” ujar Poniso.
Ditambahkannya, Pemerintah Kutai Timur sangat mengapresiasi terhadap upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim dalam melaksanakan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara 2024 yang masih dalam rangkaian peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Kutai Timur ke-25. Dirinya berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan dan terus mendapatkan dukungan dari seluruh forum atau komunitas dan paguyuban adat kebudayaan yang ada di Kutai Timur.
”Pemerintah Kutim berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan. Mengingat kegiatan ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk menjaga, melestarikan serta mengenalkan keberagaman adat istiadat dan kebudayaan nusantara yang ada di Kutai Timur, khususnya kepada generasi muda Kutim. Sehingga mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa,” tegas Poniso.
Pembukaan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner dan Adat Nusantara Kabupaten Kutai Timur Tahun 2024 ini ditandai dengan penabuhan drum oleh Poniso didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah, serta disaksikan sejumlah perwakilan tokoh adat dan tamu undangan di atas panggung acara.(Red-SK/Adv)