SANGATTA,Suara Kutim.com (1/9)
Belum rampung PDAM Tirta Tuah Benua (TTB) mencari solusi mengatasi dampak kemarau, ancaman baru kembali muncul yakni masuknya air asin ke Sungai Sangatta yang menjadi sumber air baku PDAM TTB.
Direktur PDAM Sangatta Aji Mirni Mawarni kepada Suara Kutim.com, Selasa (1/9) menyebutkan pemantauan pekan lalu, intrusi air laut belum begitu masuk ke Sungai Sangatta namun apabila mencapai Jembatan Pinang Sangatat Utara, PDAM langsung masuk siaga satu.
Disebutkan, kadar klorida saat ini dibawah 250 gram per liter masih bisa diteloransi, namun bila mencapai 500 gram per liter PDAM langsung menghentikan operasi pengalohan air bersih karena bila dibiarkan berdampak terhadap peralatan. “Mesin dan peralatan lainnya yang ada tidak mampu mengolah air asin, agar semua peralatan aman PDAM terus melakukan pengecekan kadar klorida atau garam pada air Sungai Sangatta, kami berharap intrusi air laut ini tidak masuk ke Sungai Sangatta karena PDAM Sangatta tidak memiliki alternatif sumber air baku lain selain Sungai Sangatta,” aku wanita yang akrab disapa Mawar ini.
Kepada pelanggan PDAM TTB, Mawar menghimbau masyarakat benar-benar menghemat penggunaan air bersih pasalnya sistem penggiliran terus berlangsung selama denit air belum berubah akibat kemarau.
Dari pemantauannya, masih ada pelanggan yang belum peduli dengan penggunaan air bersih. Diingatkannya, air berish jangan digunakan untuk hal yang kurang pas seperti menyiram jalanan agar tidak berdebu termasuk mencuci kendaraan. “Diakui pelanggan membayar namun alangkah sayangnya air bersih digunakan untuk menyiram jalan atau cuci kendaraan, sementara ketersesiaan air saat ini terbatas,” imbuhnya.(SK-02/SK-03)