SANGATTA,Suara Kutim.com (3/12)
Bupati Ardiansyah Sulaiman mengaku prihatin dengan meningkatkan kasus HIV/AIDS di Kutim. Ia menaruh harapan semua pihak peduli dan berupaya melakukan pencegahan penyebarannya.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Kutim ini, perilaku sehat merupakan awal pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kutai Timur terutama di Sangatta Utara dan Muara Wahau menurut Bupati Ardiansyah Sulaiman bukan menjadi masalah utama karena kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es yang terus muncul namun hanya permukaannya saja tetapi belum terdeteksi hingga ke dasarnya.
Untuk melakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS ia menerangkan pemkab sudah menginstruksikan semua puskesamas dan RSU melakukan screning khususnya bagi ibu hamil, untuk mengetahui sejauh mana tingkat penyebaran HIV/AIDS khususnya dikalangan ibu hamil dan balita. “Kini sudah ditemukan adanya obat yang bisa mencegah penularan virus HIV dari ibu hamil terhadap janin dalam kandungannya. Upaya ini diharapkan dapat menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan ibu yang terdeteksi sudah mengidap HIV/AIDS,” bebernya.
Ditandaskan, pemerintah Kutim dalam penanganan dan pencegahan penyebaran HIV/AIDS di Kutim sudah dilakukan mulai dari penutupan lokalosasi Kampung Kajang di Sangatta Selatan hingga tidak mengeluarkan perizinan kafe atau karaoke yang disinyalir akan digunakan sebagai wadah prostitusi. “Terpenting bagaimana pencegahan datang sendiri dari masyarakat. Dengan menerapkan pola hidup berperilaku sehat sebagai upaya pencegahan awal dalam penyebaran virus HIV/AIDS sebagaimana tema Hari AIDS seDunia yang jatuh tepat hari ini srta tetap setia pada satu pasangan saja,” imbuhnya.(SK-03/SK-11)
