SANGATTA (28/9-2018)
Demokrasi harus ditegakan agar hak suara rakyat terjamin negara, namun dalam melaksanakan pesta demokrasi harus memberikan rasa aman, dan masyarakat terlindungi. Mewujudkan Pemilu 2019 damai tanggungjawab bersama, meski sebagai pelaksananya KPU dan Bawaslu.
Ketua KPU Kutim Fahmi Idris menerangkan deklarasi Pemilu 2019 aman dan damai, tanggungjawab bersama. “Peran masyarakat, lebih penting karena masyarakat akan merasakan langsung dari pelaksanaan Pemilu termasuk jika ada isu atau oknum yang ingin mengajak menganggu proses Pemilu,” kata Fahmi pada deklarasi kampanye damai.
Deklarasi yang digelar di Folder Ilham Maulana Sangatta Utara, diakuinya sebagai simbolis tekad semua pihak mulai KPU, Bawaslu, Pemkab, aparat keamanan, Parpol dan masyarakat untuk benar-benar mewujudkan Pemilu dan Pilpres 2019, aman dan nyaman serta melahirkan wakil rakyat yang amanah.
Deklarasi yang bertemakan “Kampanye anti sara dan hoax untuk menjadikan pemilih yang berdaulat agar negara kuat “ diikuti berbagai pihak diantaranya Sekda Irawansyah, Kapores AKBP Teddy Ristiawan, Dandim Sangatta Letkol Inf Kamil Karem Pasha, Ketua Parpol dan puluhan calon legislatif Kutim.
Disaksikan ratusan warga masyarakat, aksi yang dimulai pukul 07.00 WITA dilakukan Senam Kebersamaan, kemudian pembacaan ikrar kampanye damai dilanjutkan penandatanganan deklarasi kampanye damai oleh perwakilan Partai Politik (Parpol) serta pelepasan burung dara
Sekda Irawansyah mengakui deklarasi pemilu damai ini diselenggarakan agar pelaksanaan saat kampanye maupun setelahnya, tetap dalam keadaan damai. Maka dari itu ia mengajak semua pihak bersama – sama menjaga situasi yang tentram dan aman.
“Peserta maupun penyelenggara harus menjaga situasi ketentraman dan keamanan. Mari bersama kita menjaga ini, baik masyarakat di Kutim maupun seluruh Indonesia. Terlebih saat mulai kampanye, pencoblosan, penetapan hingga selesai,” imbuhnya seraya berharap deklrasi yang melibatkan semua pihak benar-benar diwujudkan bukan sekedar seremonial.(SK4)