SANGATTA,Suara Kutim.com (19/5)
Jelang dimulainya tahapan Pilbup Kutai Timur (Kutim) sejumlah bakal calon jor-joran memperkenalkan diri, bahkan ada yang sudah menghabiskan dana lebih Rp1 M. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, biaya terbesar dikeluarkan pembuatan baliho, pemasangan serta pengaman.
Selain biaya baliho, kandidat juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk membiayai berbagai kegiatan mulai temu relawan, silahturahmi sampai kegiatan keagamaan. Seorang tim sukses menyebutkan setiap perhelatan pertemuan skala kecil minimal dana yang dikeluarkan Rp2 sampai Rp 3 Juta, sedangkan untuk pertemuan khusus mencapai Rp10 juta. “Biaya turun gunung atau pendekatan itu semua ditanggung bakal calon, termasuk biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi,” ungkap sumber media ini.
Ketua KPU Fahmi Idris, Selasa (19/5) mengakui betebarannya baliho sejumlah nama di Kutim terutama di Sangatta, tidak bisa ditegur KPU dan Panwaslu karena belum masuk tahapan kampanye Pilbup. “Soal baliho yang sebagainya itu merupakan kewenangan pemkab, apakah layak atau tidak dalam soal keindahan kota. KPU sendiri belum bisa berbuat karena memang belum masuk dalam tahapan Pilbup, sedangkan pada masa kampanye semua akan ditangani KPU termasuk pemasangan baliho,” terang Fahmi seraya menyebutkan calon hanya menyampaikan file foto.
Berdasarkan pasal 26 Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang kampanye Pilgub, Pilbup dan Pilwali, terang Fahmi, calon bisa membuat bahan kampanye di luar yang difasilitasi KPU seperti kaos, topi,mug,kalender, kartu nama hingga stiker dengan ukuran 10 cm x 5 cm namun harganya tidak lebih Rp25 ribu perbuah atau lembar. “Massa kampanye untuk Pilkada cukup lama yakni mulai 27 Agustus sampai 5 Desember 2015, sedangkan masa tenang mulai tanggal 6 sampai 8 Desember 2015,” terang Fahmi Idris.(SK-08/SK-09)