SANGATTA,Suara Kutim.com
Kecamatan Muara Ancalong, Muara Bengkal dan sekitarnya hingga Kamis (18/12) pukul 22.00 Wita masih terendam akibat meluapnya sungai. Sejumlah sekolah terutama untuk taman kanak-kanak dilaporkan terendam, demikian dengan jalan desa yang belum lama ini dibangun dengan cor semen.
Faisal, Koresponden Suara Kutim.com di Muara Ancalong melaporkan, akibat bertahannya air sejumlah warga lebih banyak bertahan di rumah. Namun, ia mengamati persediaan sembako warga dalam beberapa hari terakhir mulai berkurang seperti beras, mie instan, minyak goreng dan gas. “Keadaan sembako warga mulai menipis termasuk yang ada di toko-toko, pasalnya belum ada kendaraan atau kapal pembawa sembako datang,” lapor Faisal.
Akibat meluapnya Sungai Kelinjau setelah hujan, hubungan darat dari dan ke Muara Anaclong terganggu. Satu-satunya jalan darat yang menghubungkan Kelinjau Ilir dengan Muara Bengkal, masih terendam sedalam satu meter.
Menurut Faisal jika dalam beberapa hari tidak ada kapal pedagang masuk, kemungkinan besar persediaan sembako warga menipis. Disebutkan, aktifitas pasar malam yang kerap digelar Senin malam kini tidak ada, kecuali kapal kecil yang menjual sembako dalam jumlah terbatas. “Warga yang datang ke pasar malam tidak saja warga Kelinjau tetapi warga Kamp Batu yang semuanya pekerja kebun sawit, kini mereka juga kesulitan mau ke Kelinjau karena akses jalannya juga terendam,” lapor Faisal.(SK-09)
