Beranda hukum Berada Didaerah Rawan Bencana, Kelinjau Bakal Dipindah

Berada Didaerah Rawan Bencana, Kelinjau Bakal Dipindah

0
Rumah warga Desa Kelinjau Ilir yang terancam ambruk akibat tanah terus tergrus air Sungai Kelinjau.

Loading

SANGATTA (8/7-2017)

Jalan ke IPA PDAM Muara Ancalong yang ambruk, sehingga menyebabkan pipa distribusi tergantung.
Desa Kelinjau Ulu dan Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong salah satu daerah rawan bencana di Kutim. Kedua desa, bisa jadi tersapu banjir bandang jika tidak diwaspadai sejak dini. Bupati Ismunandar berniat memindahkan dua desa yang berada di persimpangan sungai ini. “Kalau perlu, ibukotanya dipindahkan ke lokasi yang baru namun aman, karena lokasi yang ada saat ini berbahaya,” ujar Ismunandar belum lama ini.
Lebih ia menyebutkan, pusat Ibukota Kecamatan Muara Ancalong ini kerap banjir yang berujung tanah longsor. Karenanya, melalui Bappeda dan OPD teknis lainnya seperti Lingkungan Hidup, BPBD, Badan Penelitian serta Bagian Pemerintahan untuk melakukan kajian bersama. “Kajian itu bisa dikoordinir Bappeda atau Badan Penelitian,” pesannya.
Ia mengakui, saat bertugas di Pemprov Kaltim, Kelinjau merupakan daerah yang masuk dalam kawasan Mahakam Tengah artinya sejak tahun 1990 daerah tersebut selalu rawan banjir , akibatnya terjadi abrasi yang berdampak terhadap pemukiman masyarakat termasuk fasilitas umum yakni PDAM dan jalan. “Pemindahan ibukota rencana jangka panjangnya, minimal kajiannya dulu. Mengenai polanya bagaimana, menyesuaikan saja. Karena memindahkan orang itu tidak mudah tapi kalau ada yang berminat bisa saja,seperti menggeser pemukiman yang ada ke daerah lebih jauh dari sungai artinya ada pengembangan daerah baru,” ungkapnya.
Pengembangan daerah baru Desa Kelinjau sebagai pusat Kota Muara Ancalong perlu dipikirkan. Karena jika arus transportasi masyarakat lancar, tentu akan meningkatkan perkembangan prekonomian masyarakat. “Bappeda atau Badan Litbang lakukan kajian dulu, mana yang cocok,” tandasnya.
Sekedara diketahui, Kecamatan Muara Ancalong merupakan salah satu kecamatan tertua di Kaltim. Berdasarkan catatan sejarah Kutai, kecamatan ini sudah berusia lebih 110 tahun.
Bukti kecamatan yang beribukotakan Desa Kelinjau Ilir ini terdapat rumah tua yang pernah ditempati pemimpin kecamatan, bahkan Rumah Camat dan beberapa bangunan lainnya disebut-sebut sudah berusia lebih 75 tahun.
Salah satu monumen terpenting di Muara Ancalong yakni tiang bendera yang berada di depan rumah jabatn rumah camat. Konon, di tiang bendera yang terbuat dari kayu besi itu banyak warga Indonesia yang dibantai tentara Jepang.(SK12)