SuaraKutim.com, Sangatta — Menyediakan air minum berkualitas dan kuantitas yang cukup serta memastikan jika aliran air bersih ke rumah-rumah pelanggan tidak pernah berhenti selama 24 jam, merupakan salah satu misi yang diemban oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua (TTB) Kutai Timur.
Berdiri sejak 21 tahun silam atau tepatnya 27 September 2001, satu-satunya perusahaan daerah penyedia layanan air minum di Kabupaten Kutai Timur ini dalam perjalanannya sudah mengalami jatuh bangun guna memberikan layanan penyediaan air minum berkualitas bagi masyarakat yang ada di Kutai Timur.
“Secara bertahap, kami terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas, baik manajemen internal kami sendiri, hingga dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kutim,” ungkap Direktur Utama Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan kepada awak media, Rabu (14/12/2022).
Dalam memberikan layanan penyediaan air minum kepada masyarakat Kutai Timur, Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim (sebagian besar) memang masih bertumpu pada sumber air baku yang berasal dari air permukaan atau Sungai. Di Kecamatan Sangatta Utara dan sebagian Kecamatan Selatan, penyediaan air minum masih bertopang pada sumber air baku dari Sungai Sangatta yang diolah dari Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) IPA Kabo, yang berada di Desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta Utara. Dengan kapasitas produksi air 280 liter per detik, IPA Kabo mampu mengambil dan mengolah air baku (sungai) 1.140 liter per detik per harinya.
Sementara sejak tahun 2019, Perumdam TTB Kutim juga sudah mengolah air yang berasal dari lubang bekas tambang Pit Jupiter yang berada di kawasan pertambangan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), kemudian diolah melalui IPA Kudungga dan menjadi pasokan air baku untuk pelanggan air minum yang berada di sebagian Kecamatan Sangatta Utara.
“Pada IPA Kudungga, mampu mengolah 100 liter per detik dan bisa mencakup lebih dari delapan ribu pelanggan air minum yang berada di sebagian wilayah Sangatta Utara,” jelasnya.
Hingga saat ini, Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim sudah memiliki dan mengelola 22 IPA dengan total kapasitas produksi air minum hingga 650 liter per detik, yang mencakup 47 desa di 18 Kecamatan. Selain itu, kini jumlah pelanggan air minum yang dilayani oleh Perumdam TTB Kutim mencapai 33.276 sambungan pelanggan atau lebih kurang 182.020 jiwa (Data Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim), yang tersebar di 18 Kecamatan.
Bahkan di tahun 2021 lalu, PDAM Tirta Tuah Benua Kutim berhasil menyabet penghargaan bergengsi berupa Perpamsi Award 2021 dengan kategori BUMD Air Minum Sehat dengan dukungan maupun komitmen penyertaan modal daerah.
“Tentunya kami berkomitmen untuk terus memperluas cakupan layanan penyediaan air minum kepada masyarakat Kutim. Selain pembangunan IPA (Instansi Pengolahan Air, red) baru, juga di beberapa desa sudah mendapatkan layanan air minum melalui program hibah air minum perkotaan. Kami mohon dukungan dan doa, agar kedepannya cakupan layanan Perumdam Tirta Tuah Benua ini semakin luas dan terus bertumbuh kearah yang lebih baik. Terlebih memastikan capaian akses penyediaan layanan air bersih atau air minum yang universal bagi masyarakat merupakan salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup,” pungkasnya.(Red/SK-01)