SANGATTA,Suara Kutim.com (18/6)
Meski jauh dari kawasan padat penduduk, ternyata Masjid Agung Sangatta pada malam perdana Ramadhan 1436 Hijriah tetap dipadati jamaah, demikian pada salat Dzuhur dan Ashar, Kamis (18/6).
Dimalam pertama Ramadhan, Bupati Ardiansyah Sulaiman dan keluarga berbaur dengan jamaah lainnya. Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini, didaulat sebagai penceramah pertama menjelang shalat tarawih. “Diantara bulan-bulan yang disucikan hanya Ramadhan yang dimuliakan Allah SWT, segala bentuk amal ibadah dilipatkan gandakan pahalanya karenanya jangan sia-siakan bulan Ramadhan tahun ini karena belum ada jaminan tahun depan bisa berjumpa Ramadhan yang mulia ini,” kata Ardiasnyah dalam tausiahnya salama 10 menit.
Lebih jauh diingatkan, salah satu arti dan makna diambil ummat Islam di bulan Ramadhan yakni bagaimana Ummat Islam beriman berusaha meningkatkan amalan-amalan kebaikan sehingga setiap tarikan nafas, setiap langkah, setiap ayunan tangan dan semua perbuatan mengandung arti kebaikan di hadapan Allah SWT. “Apa yang dikerjakan tidak mengurangi nilai puasa seorang ummat Islam dalam melaksanakan ibadah puasanya menjadi sia-sia, tidak mendapatkan pahala kecuali lapar dan haus semata,” imbuhnya.
Ia menegaskan, bagi ummat Islam yang beriman puasa tidak akan menurunkan kualitas kegiatan dan aktifitasnya bahkan lebih berproduktif dalam bekerja. Sebagai pembina pegawai Pemkab Kutim, Ardiasnyah mengimbau untuk tetap bekerja sewajar namun tetap tidak melupakan untuk tetap mengejar dan menjaga kualitas keimanan. (SK-03/SK-012)