SANGATTA (27/4-2020)
Melihat semakin semaraknya pasar Ramadhan “dadakan” di Kutim, Bupati Kutim Ismunandar mengeluarkan peringatan kepada pedagang dan masyarakat agar memperhatikan situasi Ramadhan tahun 2020 yang dibarengi dengan penyebaran virus corona.

Lewat Surat Edaran (SE) Nomor 800/327/INDAG-SEK/IV/2020 yang tanpa tanggal ini, Ismu mengeluarkan tiga poin edaran pertama pedagang kue atau takjil hanya berjaulan di rumah masing, kemudian tidak berjualan di atas trotoar karena merupakan fasilitas umum, memperhatikan protokol kesehatan Covid19 agar penjual dan pembeli menggunakan masker, sarung tangan, serta menyediakan fasilitas cuci tangan.
Pada poin kedua, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini mengingatkan pembeli atau konsumen tidak mendatangi Pasar Ramadhan dan sebisa mungkin memanfaatkan aplikasi online MYASPAL dengan cara mendowload di play store. “Apabila pembeli dan penjual tidak menjaga jarak, serta memakai masker maka aparat pemerintah wajib menindaklanjuti dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” tulis Ismu dalam suratnya yang sudah menyebar ke masyarakat melalui media sosial dan grup whatshap.

merupakan pasar Ramadhan teramai di Sangatta.
Kini, kondisinya terbalik lebih sepi, gara-gara Corona.
Seperti tahun-tahun lalu, pasar Ramadhan menjadi pusat tujuan masyarakat untuk mencari makan dan minuman serta kue yang akan digunakan berbuka puasa. Namun, tahun 2020 ini meski tetap ada ternyata omset Pasar Ramadhan tetap turun. “Tahun ini, masih minim pendapatannya beda dengan tahun lalu,” kata seorang pedagang takjil di Sangatta Utara.(Adv-Kominfo)