SANGATTA,Suara Kutim.com (11/7)
Peritiswa tragis yang menimpa Neysa Nur Azlya alias Azlya putri Fathurahman – warga Desa Benua Baru Hulu Sangkulirang, tidak bisa diterima siapapun. Diharapkan, pelaku segera ditangkap dan diadili setimpal dengan perbuatannya.
Bupati Ismunandar mengaku ikut merasakan apa yang dialami keluarga Fathurahman dengan kepergian Azlya yang baru berusia 4 tahun. “Saya benar-benar tidak bisa menerima apa yang dilakukan pelakunya, semoga saja cepat ditemukan pelakunya karenanya kepada masyarakat diminta bantuannya bila menemukan orang yang diduga sebagai pelaku,” kata Ismunandar seusai memimpin apel pagi di Kantor Bupati Kutim, Senin (11/7).
Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini selain ikut berduka cita dan prihatin dengan peristiwa yang menimpa kampung halamannya, Senin (11/7) mengutus Asisten Pemerintahan Umum Syafruddin Syam dan Asisten Kesra Mugeni untuk bertemu dengan orangtua Azly.
Kasus penculikan dan pembunuhan Azly terus diselidiki Polsek Sangkulirang yang didukung Polres Kutim. Bahkan untuk memompa semangat tim Buser, Kapolres AKBP Rino Eko diam-diam berada di lapangan.
Seperti diberitakan, Azly yang sudah bisa menghafal beberap ayat Al-Quran itu, dinyatakan hilang sejak Kamis (7/6). Tragisnya, Minggu (10/7) pukuln 11.00 Wita ia ditemukan meninggal dunia dengan bagian kepala terbakar. Dugaan sementara, ada upaya menghilangkan jejak korban namun pakain korban masih utuh sehingga bisa dikenali.
Setelah dilakukan visum luar di Puskesmas Sangkulirang, menjelang ashar tadi, Azly dimakamkan di Pemakaman Muslimin Sangkulirang diantar ratusan orang warga Sangkulirang, sementara kepolisian mengamankan sejumlah lokasi.(SK12/SK14)