SANGATTA,Suara Kutim.com (5/8)
Petani di Kutai Timur (Kutim) sungguh beruntung jika dibandingkan dengan petani du Pulau Jawa atau daerah lain, pasalnya sejak awal selalu dibantu Pemkab Kutim seperti dilatih menjaadi petani yang andal, mendapat bibit hingga memasarkan.
Hal itu tergambar saat Camat Kaubun M Amin melaporkan keberhasilan pengembangan Aren Genjah di daerahnya yang kini sudah menghasilkan, namun bingung memasarkan meski kebutuhan gula aren terutama dari Sangkulirang selalu kurang untuk memenuhi permintaan pasar. “Di Kaubun saat ini ada 80 Ha lahan Aren genjah da nada 10 Ha telah panen. Tolong bantu petani, mau diapakan hasil panen ini,” kata Camat Kaubun M Amin saat berlangsung coffe morning awal pekan lalu.
Ia menyebutkan, Pengembangan Aren Genjah digencarkan Pemkab Kutim sejak tahun 2009 lalu, kini membuahkan hasil. Kepada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kutim, Amin meminta agar membuat perencanaan, teknologi tepat guna, yang bermanfaat untuk pengolahan hasil Aren Genjah, agar sumber daya alam ini, tidak terbuang begitu saja namun bisa memberikan manfaat ekonomi bagi petani.
Informasi yang didapat Suara Kutim.com kebutuhan akan gula aren di Kutim selama ini tinggi, terlebih ketika berbagai kuliner dengan bahan dasar gula aren berkembang pesat termasuk pedagang es yang kini bertebaran di Sangatta.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kuti Akmhadi, gula aren bisa dipasarkan dengan berbagai cara tanpa harus menanti pemerintah turun tangan seperti pembuatan gula aren yang pasarannya bagus. “Sekarang ini bagaimana mekanisme pemasarannya, mungkin bisa melalui koperasi desa agar pemasaran terjamin dan rutin terpenting bagaimana kebersihan dijaga jangan sampai dicampur dengan bahan-bahan kimia agar awet,” terang Akhmadi seraya menerangkan belum lama ini instansinya telah membangunkan rumah pembuat gula arena bagi sejumlah petani aren di Sangkulirang.(SK2)