SANGATTA,Suara Kutim.com (27/6)
Camat Sandaran Tahir Pekang optimis kesejahetraan masyarakat Sandaran terus membaik seirama dengan perkembangan dua perusahaan kelapa sawit, hanya saja ia khawatir peluang kerja yang terbuka lebar bagi masyarakat justru diisi warga luar Sandaran atau Kutim, pasalnya sebagian besar warga Sandaran tidak mengenyam pendidikan hingga SMU.
Menurut Tahir, dampak kehadiran perkebunan kelapa sawit milik PT Wira Innova serta Sinergi Angro Industri, sebagian besar warganya terserap bekerja dikedua perkebunan bahkan sudah mulai meninggalkan kegiatan di laut. “Hanya beberapa tahun saja, sekarang banyak sepeda motor bahkan mobil,” sebut Tahir belum lama ini.
Tahir yang putra asli Sandaran mengakui jalan yang bibuat perusahaan perkebunan memberi andil kelancaran arus barang dan orang. Disebutkan, warga Susuk Dalam dan Susuk Luar yang dulu kesulitan ke Sangkulirang kini mudah karena bisa lewat Peridan. “Dulu semua harus lewat laut, kalau gelombang besar tentu sulit sekali apalagi warga Manubar,” ungkap Tahir.
Sebagai camat, Tahir optimis dalam beberapa tahun kedepan ekonomi warga Sandaran meningkat lagi seirama telah beroperasinya pabrik CPO kedua perkebunan. Ia mengakui, beroperasinya pabrik CPO juga telah banyak menyerap tenaga kerja terutama generasi muda dengan ijazah SLTP. “Kalau ada yang nganggur itu memang malas, baru dua perusahaan rasanya sudah semua warga Sandaran bekerja, bagaimana kalau sampai lima seperti di Muara Wahau itu,” kata mantan Camat Karangan ini.
Pengakuan Tahir ini adanya benarnya pasalnya ketika Suara Kutim.com bertandang ke Pabrik CPO Milik Gunta Samba Grup, ternyata banyak jabatan tertentu diisi warga luar Sandaran bahkan dari Sulsel. “Merekrut tenaga kerja luar Sandaran untuk mengisi jabatan tertentu terpaksa dilakukan karena kebutuhan jabatan seperti akuntasi, logsitik serta keuangan yang memang harus tenaga kerja yang punya skill khusus,” kata seorang petinggi PT Wira Innova.(SK-05/SK-11)