Awas Mafia Hewan Kurban Berkeliaran, Jangan Terayu Harga Murah
PERSOALAN membayar dam dan kurban jamaah haji kerap menjadi masalah, pasalnya banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mengeruk kepentingan pribadi. Peluang penipuan terjadi, karena umumnya jamaah tidak mau ribet sehingga ketika ada oknum yang menawari harga kurban murah, langsung percaya dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT jika tertipu.
Padahal Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi serta negara lain sudah melakukan MoU dalam pengaturan dam dan kurban. Kerjasama yang dilakukan kedua pemerintah tiada lain, agar dam dan kurban yang dibayarkan jamaah benar-benar tepat sasaran dan dijamin benar.
Karenanya, untuk melayani jutaan jamaah haji, Pemerintah Arab Saudi menyediakan temat – tempat layanan untuk berkurban maupun dam. Layanan yakni jamaah bisa membayar langsung di Bank Bank Ar-Rajhi, kemudian konter-konter bahkan bisa lewat ATM Bank Ar-Rajhi.
Berdasarkan ketetapan pemerintah Arab Saudi, harga satu kambing atau domba yakni 475 Riyal Saudi Arabia atau sekitar Rp1,8 juta. Harga ini sudah berlaku sejak beberapa tahun lalu, karenanya bagi sebagian jamaah haji Indonesia menilai terlalu mahal sehingga berupaya mencari yang lebih murah namun sayang mereka terjebak penipu.
Karena ingin mencari harga murah dalam menyempurnakan ibadah umrah dan haji, tidak sedikit jamaah terkecoh dan menjadi santapa sejumlah oknum warga negara Indonesia yang ingin mengeruk keuntungan pribadi. Aksi penipuan di tanah haram ini dilakukan berbagai cara mulai menjadi orang Arab hingga menawarkan kambing murah hingga mengajak tour ke tempat pemotongan.
Oknum atau calo dam dan kurban, di kalangan mukimin – sebutan bagi warga Indonesia di Arab para makelar dam itu biasa disebut dengan istilah ”Pangdam” yang artinya Panglima Dam. Mereka umumnya beraksi di tempat-tempat jamaah haji Indonesia menginap selama berada di Makkah, disaat tertentu mereka mendatangi jamaah sambil mempromosikan harga jual kambing mereka yang jauh lebih murah yakni sekitar 300 SR.
Bagi sebagian jamaah, tentu saja senang mendapat harga kambing murah jauh dari yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Namun, kebanyaknya jamaah tidak sadar masuk dalam perangkap mafia dam dan kurban yang hanya mengeruk uang jamaah.
Dari beberapa keterangan yang didapat saya, mafia dam dan kurban di Makkah ini dalam melakukan aksinya tidak segan-segan masuk ke dalam pemondokan jamaah dengan menyamar sebagai jamaah haji.
Kepada jamaah, mereka kandangkala beraksi luar biasa termasuk menyitir ayat-ayat Al-Quran dan hadis serta menyatakan membayar dam atau berkurban sendiri tanpa melalui pemerintah lebih afdal daripada membayar di bank Arab Saudi atau konter.
Untuk meyakinkan jamaah, para Pangdam ini siap memperlihatkan dan mengajak jamaah ke pasar hewan Kakiyah yang merupakan tempat jual beli hewan serta pemotongan. Saat berada di pasar yang dipadati hewan dan bau, serta berdebu itu, mereka dengan enak menyebutkan hewan yang ada merupakan hewan milik jamaah yang sudah deal, padahal yang diperlihatkan hewan orang lain.
Nah jika ada jamaah yang ngotot ingin melihat langsung proses penyembelihan, oknum-oknum nakal ini lalu mengajak jamaah ke tempat penyembelihan yang tidak jauh dari pasar hewan Kakiyah. Namun, di lokasi kedua ini, hewan yang disembelih bukan hewan untuk dam dan kurban tetapi untuk memenuhi kebutuhan restoran. Sedangkan, hewan yang disembelih di Pasar Hewan Kakiyah benar-benar hewan kurban dan dam yang dagingnya dikirim pemerintah Arab Saudi ke 35 negara muslim.
Yang membuat kaget, ternyata oknum-oknum yang melakukan penipuan ini bisa meraup keuntungan hingga Ratusan Juta Rupiah disetiap Kloter. Namun ada juga yang benar-benar membantu jamaah haji, ini terlihat ketika saat dilakukan pemotongan hewan nama-nama jamaah haji satu persatu disebutkan sehingga membuat jamaah tersenyum lega ketika melihat hewannya sudah disembelih.(syafranuddin/bersambung)