SANGATTA (6/3-2019)
Bom Jepang yang diperkirakan berusia 73 tahun, segera diledakan agar tidak membahayakan masyarakat. Namun proses pemindahan dan peledakan diharapkan tidak menjadi tontonan masyarakat, karena resikonya besar.
Harapan itu disampaikan Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha terkait rencana peledakan bom peninggalan perang dunia II yang ditemukan di semak belukar Sungai Bedera Bukit Pelangi Sangatta Utara. “Karena bomnya sudah tua, serta mempunyai daya ledak besar diharapkan masyarakat tidak menonton proses pemindahan serta peledakannya demi keselamatan bersama, tim yang akan melakukan peledakan itu akan menggunakan peralatan yang lengkap dan terlatih,” sebut Dandim Kamil Bahren Pasha.
Rencana pemusnahan bom peninggalan Jepang ini, dimantangkan Kodim 0909 Sangatta bersama Kodam VI Mulawarman. Setelah memastikan bom yang ditemukan Handoko, Jumat (9/11) tahun 2018 lalu, Senin (3/3) lalu, tim teknis dikirim Kodam Mulawarman.
Tim yang terdiri Danden Pal Letkol Cpl Fiari, Pasilog Kodim Sangatta Kapten Inf Subarja, Plh Dansubdenpom Sangata Letda Cpm Salmon Paramma, Pelda Zulnadi, Kopda Susilo, Praka Puji serta Babinsa Singa Gembara Serma Manik, sepakat bom setinggo 1,8 meter dengan diameter bawah 90 cm dan ujung 45 cm harus dimusnahkan karena kondisi lokasi yang terbuka serta berada dalam kawasan pemukiman masyarakat.
Bom Jepang yang ditemukan Handoko (35) saat membersihkan lahan, Jumat (9/11) tahun 2018 sempat dikira besi biasa sehingga posisinya didirikan. Namu saat bertemu dengan Rahmadi –anggota Polres Kutim, pegawai RSU Kudungga Sangatta ini menceritakan temuannya. Belakangan ketika dilakukan pengecekan ternyata bom, bahkan dayanya besar.(SK11)