SANGATTA (21/11-2019)
PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali menoreh prestasi luar biasa yakni meraih delapan penghargaan di Indonesian Mining Award (IMA) 2019. Salah satu penghargaan yang diraih yakni sebagai juara bertahan perusahaan penyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tertinggi mencapai Rp 6,5 Triliun.

Selain sebagai penyetor PNBP tertinggi, KPC juga dinilai sebagai perusahaan batubara dengan belanja terbesar dalam negeri serta terbaik dalam pengelolaan lingkungan.
Penghargaan dari IMA ini, Rabu (20/11) malam, diterima Chief Executive Officer (CEO) KPC Saptari Hoedaja dan Chief Finance Officer (CFO) Ashok Mitra. Rabu (20/11), di Jakarta disaksikan Presiden Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN, Sektretaris Kabinet Pramono Anung hingga sejumlah perusahaan anggota IMA.
Atas penghargaan yang diraih KPC tersebut, General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) Wawan Setiawan menyampaikan terima kasih. “Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh karyawan dan kontraktor. Kami tau, pencapaian ini diraih berkat kerja keras seluruh karyawan dan kontraktor di lingkungan KPC,” kata Wawan.
Selain menyampaikan ucapan terimakasih kepada KPC dan kontraktor, Wawan juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat sekitar tambang KPC, yang telah mendukung kegiatan operasional perusahaan. “Terimakasih juga kepada pemerintah dan masyarakat sekitar tambang KPC. Kami bisa mencapai operasional terbaik berkat dukungan pemerintah dan masyarakat,” kata Wawan.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Indonesia masih membutuhkan batu bara sebagai pembangkit listrik. Meskipun berbagai pihak sudah banyak yang memberikan saran untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Jokowi bercerita sempat diingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, agar hati-hati soal pertambangan, khususnya batu bara. “Disampaikan kepada saya, Presiden Jokowi hati-hati urusan pertambangan. Hati-hati dengan urusan batu bara. Saya pikir, apa lagi ini. Ternyata, beliau mengajak saya agar Indonesia mulai mengurangi penggunaan batu bara untuk pembangkit tenaga listrik. Ternyata arahnya ke sana. Ya, saya jawab, sekarang masih dibutuhkan,” kata Jokowi.
Selain sebagai perusahaan pembayar PNBP terbesar, KPC juga menjadi pemenang penghargaan kategori perusahaan batu bara dengan pembayaran PNBP terbaik dan pemenang kategori realisasi investasi perusahaan batu bara terbaik berdasarkan RKAB.
Tak hanya itu, KPC juga menyabet penghargaan kategori perusahaan pengguna produk dalam negeri terbaik, pemenang perusahaan pelaksana pemberdayaan masyarakat terbaik hingga pemenang kategori perusahaan swasta penyuplai DMO batu bara dengan persentase tertinggi.
Ketua Umum IMA, Ido Hutabarat, mengatakan penerimaan pajak setiap tahunnya terus bertambah khususnya di 2018 yang melampaui target Rp 32,1 triliun. Dia juga menekankan bahwa sektor batu bara maupun nikel juga bisa dilakukan hilirisasi untuk mendukung visi misi Presiden Joko Widodo menciptakan nilai tambah.(SK12)