Beranda kutim adv pemkab Dihadapan Ribuan Orang,Yavet Terima Penghargaan Mentan

Dihadapan Ribuan Orang,Yavet Terima Penghargaan Mentan

0

Loading

SANGATTA (10/4-2019)

Kementerian Pertanian memberi penghargaan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang dinilai berprestasi dalam melaksanakan tugas. Penghargaan yang diserahkan  di GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu Pagi (10/4) itu, menghadirkan 12 ribu PPL dan petani andalan se Indonesia yang salah satunya Yavet Gerik – PPL asal Kongbeng sebagai perwakilan Kaltim.

Yavet bersama Kepala Badan pengembangan SDM Pertanian Kementan Momon Rusmono

Acara yang dihadiri  Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, serta sejumlah pejabat di Kementrian Pertanian ini, menjadi saksi mata Yavet menerima penghargaan bergensi. “Insyaa Allah teknologi baru kita akan terapkan. Kita akan melakukan edukasi kepada masyarakat seluruh Indonesia. Intinya adalah bagaimana menyampaikan bahwa transformasi  dari pertanian tradisional dan moderen betul-betul  sudah dilaksanakan 4 tahun selama pemerintah Jokowi-JK, sehingga kedepan kita lanjutkan karena telah menunjukan hasil yang signifikan,” kata Amran.

Diungkapkan Mentan, dulu ekspor kita 33 juta ton pada tahun 2018 naik menjadi 42 juta ton, naik kurang lebih sebesar 10 juta ton dan ini kebanggaan kita semua. “Ini adalah hasil kerja kita semua dibawah pemerintahan Jokowi-JK,” kata mentan.

Sementara  Direktur Alsintan Kementrian Pertanian Andi Nur Alamsyah  menyebutkan  antusiasme para penyuluh ini adalah modal besar, seperti arahan menteri untuk mengembangkan pertanian moderen. “Kedepannya kita akan mengembangkan traktor  yang sudah autonomus, sehingga sudah bisa bergerak sendiri. Dengan acara ini mudah-mudahan para penyuluh ini bisa membimbing para petani sehingga moderenisasi yang dicita-citakan pak menteri bisa tercapai lebih cepat,” kaya Andi Nur Alamsyah.

Yavet Gerik  menerima penghargaan bersama 33 PPL se Indonesia lainnya karena

telah melakukan gaya bertani warga Miau Baru yang kerap berpindah-pindah menggunakan lahan kering, berubah menjadi pertanian dengan persawahan tetap  melalui adanya program upaya khusus (UPSUS). “Dengan program UPSUS yang digelar sejak tahun 2015 memudahkan masyarakat untuk melakukan percetakan sawah, sehingga tidak bergantung lagi pada metode pertanian lading,” teran Sugiono.

Yavek Gerik saat ini melakukan pembinaan terhadap 68 Kelompok Tani (Poktan), sementara standarnya hanya satu PPL membina 16 Poktan. Yavet, sebut Sugiono, juga menggalakkan masyarakat adat untuk memanfaatkan lahan rawa menjadi lahan pertanian.(ADV-Humas Setkab Kutim)