Beranda kutim adv pemkab Kemendagri Soroti Hibah dan Bansos Lebih Besar Dari Infrastruktur

Kemendagri Soroti Hibah dan Bansos Lebih Besar Dari Infrastruktur

0

Loading

SANGATTA (10/4-2019)

Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh, menyoroti porsi dana hibah atau Bansos lebih besar ketimbang infrastruktur di dalam APBD.  Hal ini jelas menjadi temuan penting dan mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah dengan  mericek ulang tiap kebutuhan item-item yang masuk di APBD.

Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh,

“Seluruh usulan memang masuk dalam Musrenbangprov ini, karena seluruh pemangku kebijakan baik pusat dan daerah merespons bersama. Tentunya skala prioritas menjadi sangat penting seperti pelayanan infrastruktur dasar meliputi air bersih dan minum, listrik, dan jaringan telekomunikasi,” tegasnya didepan Wagub Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kaltim Syahrun, dan kepala daerah se Kaltim diantaranya Sekda Irawansyah, Rabu (10/4).

Zudan menambahkan, revolusi industri harus segera  yang dilakukan pemerintah, lewat terobosan awal yaitu contohnya menyediakan pasokan listrik.  “Ketika dana hibah atau bansos lebih besar otomatis kabupaten atau kota punya uang. Kalau dana hibah dan bansos diefisien-kan, banyak hal bisa dievaluasi,” terangnya.

Untuk itu guru besar ilmu hukum tersebut meminta secara jelas bahwa porsi anggaran dalam APBD wajib diperiksa kembali.  “Ya harus dikroscek lagi. Apakah alokasi anggaran sudah sesuai target? Artinya dapat menyasar membahagiakan masyarakat. Tolok ukur musrenbangprov itulah jawabannya,” sebut Zudan.

Dia juga menyebut dalam Musrenbangprov, memang selalu ada kekurangan, hal ini wajar.  “Kebutuhan uang dimana-mana kurang, karena kebutuhan kita merasa cukup. Oleh karena itu, air bersih, infrastruktur, telekomunikasi, dan listrik, harus bisa mendapat porsi yang lebih,” bebernya.

Sementara, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Subandi juga menyoal  komunikasi Pemkab dan Pemprov harus kuat dalam koordinasi agar optimal. “Kami review masih ada permasalahan besar yang harus diselesaikan. Soal konektivitas jalan, terutama sampai ke pedesaan. Usulan oleh kabupaten dan kota justru tidak diketahui provinsi. Jangan sampai putus komunikasi.,” kata Subandi yang berharap banyak usulan tapi harus ada skala prioritas.

Ditegaskan, DAK fisik bisa membiayai infrastruktur jalan. “Kami melihat, dari beberapa kabupaten  yang kita nilai adalah yang diusulkan,” tutupnya. (ADV-Humas Setkab Kutim)