Beranda ekonomi Diperkirakan 470 Depot Air di Kutim Belum Punya Sertifikat Kelaikan Air

Diperkirakan 470 Depot Air di Kutim Belum Punya Sertifikat Kelaikan Air

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (26/11)
Memudahkan sekaligus menekan pembiayaan pengujian sampel air, terutama untuk persyarakatan mengeluarkan izin Laik Hygienis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim berencana pembelian alat uji bakteri untuk mendukung kerja UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kutim.
Sekda Irawansyah, mengakui, saat ini banyak depot air isi ulang yang tumbuh dan menyebar di Kutim namun banyak tak mempunyai bersertifikat. “Informasinya ada 500 an depot airm, namun yang punya sertifikat izin laik hyginis hanya 30, artinya ada 470 an yang tak punya ijin kondisi ini memprihatinkan,” ungkap Irawansyah.
Banyaknya depot air isi ulang yang belum memiliki sertifikat dan izin laik hygienis ini, diakui Irawansyah akibat untuk uji bakteri harus dilakukan di Samarinda dan tentu dengan biaya besar.
Untuk membantu masyarakat, Pemkab kata Irawansyah berencana menganggarkan pembelian alat uji bakteri air pada anggaran tahun 2017 atau anggaran 2018 mendatang dan ditempatkan di Labkesda Kutim.
Diakuinya, saat ini ada tawaran pembelian peralatan laboratorium untuk uji bakteri air ini melalui Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Sangatta, selain sekaligus menjadi laboratorium analis di STIPER serta sudah ada tenaga analis laboratorium yang terlatih.
Ia mengakui, PDAM Tuah Untung Benua sudah memiliki laboratorium uji sampel air sendiri yang independen. Sehingga tidak menutup kemungkinan, pemerintah Kutim juga akan mendukung penyediaan peralatan laboratorium khususnya dalam uji-uji lab lainnya. “Tentunya untuk kebutuhan analisis kimia dan bakteriologi yang diperlukan masyarakat Kutim,” tandas Irawansyah.(SK3)