SANGATTA (18/8-2020)
Pemerintah Kutai Timur (Kutim) bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutim dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kutim, Selasa (18/8), menggelar do’a bersama dan lintas agama.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Meranti Kantor Bupati Kutim diikuti pemuka agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan,Hindu, dan Budha.Dalam lantunan do’a bersama yang dipimpin tokoh pemuka agama Islam tersebut, do’a dimohonkan untuk keamanan dan ketentraman wilayah dan masyarakat Kutim, terutama menjelang dan selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentar di bulan Desember mendatang.
Selain itu, para tokoh lintas agama juga tidak luput mendoakan kesehatan dan kekuatan kepada Bupati Kutim Non Aktif, Ismunandar yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan usai mengalami operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu laludi Jakarta, bersama sang istri, Encek UR Firgasih serta sejumlah pejabat Pemkab Kutim.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim, Kasmidi Bulang saat ditemui wartawan usai kegiatan, berharap do’a lintas agama yang digelar hari ini, diijabah dan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dirinya juga berharap, ke depan Kutim akan lebih aman, tentram dan damai.”Hari ini kita menggelar do’a bersama , tujuannya agar ke depannya Kutai Timur lebih baik lagi, serta aman, tentram dan damai. Itu yang kita harapkan,” ujar Kasmidi.
Tidak hanya melibatkan para tokoh dan pemuka agama, kegiatan khusus ini dihadiri sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat. Kehadiran dan keikutsertaan para tokoh ini diharapkan sebagai ujung tombak dan perpanjangan tangan pemerintah dalam penyebaran informasi-informasi yang menyejukkan serta mampu mencegah penyebaran kabar-kabar hoax atau kabar palsu.
“Kita juga berharap, kehadiran dan keikutsertaan para tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam doa bersama mampu menjadi penyampai kabar-kabar yang menyejukkan suasana masyarakat dan juga mampu mencegah penyebaran informasi hoax atau kabar palsu di tengah-tengah masyarakat. Apalagi kita akan segera menggelar pesta demokrasi, yakni Pilkada serentak di bulan Desember mendatang,” ucap Kasmidi.
Lebih lanjut Kasmidi mengatakan, Kutai Timur yang memiliki masyarakat dengan keberagaman etnis dan budaya, tentu menjadi nilai tambah tersendiri. Bahkan dirinya mengibaratkan Kutim sebagai miniatur Indonesia karena masyarakat yang heterogen. Namun keberagaman ini jika tidak diikat kuat dengan sebuah simpul persatuan, saling menghargai dan menghormati maka bisa dimanfaatkan oleh segelintir oknum masyarakat yang ingin memecah belah dan membuat kegaduhan.
Dengan terus memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan diantara warga, akan menjadi benteng kokoh yang tidak akan mudah dihancurkan, dipecah belah dan diadu domba.”Kutim ini mirip miniatur Indonesia, karena masyarakatnya yang heterogen, banyaksuku dan budaya. Makanya kita perlu terus memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan. Jangan sampai mudah untuk diadu domba oleh oknum masyarakat yang memang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan kita. Kita harapkan masyarakatbisa saling jaga agar tercipta rasa aman, nyaman dan damai dalam berkehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara,” tegas Kasmidi.(SK5)