SANGATTA, Suara Kutim.com (5/5)
Kekisruhan kepengurusan DPP Partai Golkar, bakal berpengaruh terhadap kondisi Golkar di daerah termasuk Kutim yang kini mempunyai 7 kursi di parlemen. Tidak adanya titik terang kondisi DPP Golkar ini, membuat kerisauan sejumlah pengurus dan kader yang selama ini berjuang menjaga Golkar dari berbagai terpaan ombak. “Kami tidak ingin, Golkar yang selama ini tetap eksis bahkan menjadi pemenang di Pemilu 2014 justru jadi penonton saat Pilkada digelar,” kata Ketua DPD Golkar Kutim, Mahyunadi.
Ia berharap, apa yang terjadi di pusat, tidak berpengaruh pada pilkada di Kutim nanti karenanya Golkar Kutim, ditegaskan Mahyunadi masih menunggu putusan dari DPP siapa yang bakal diusung. “Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kutim versi ARB di Pekanbaru dan mengikuti Munas di Bali, ia menyatakan akan tetap loyal pada keputusan partai,” tandas Mahyunadi.
Kepada wartawan, pria yang akrab dengan siapa saja ini, menyebutkan kepengurusan DPD Golkar Kutim yang ia pimpin saat ini mengacu pada keputusan munas Golkar di Pekanbaru dan Bali. Apapun putusan yang keluar nanti, ujar salah satu kandidat Bacabup Kutim asal Golkar ini tidak berpengaruh pada pencalonan kepala daerah mendatang.
Partai Golkar, kata Mahyunadi, tetap melihat secara objektif mana yang kuat patut dukung terlebih-lebih kalau yang kuat justru loyalis Golkar dan bisa menang.
Terhadap proses penjaringan calon Golkar, dijelaskan sudah dilaksanakan tim penjaringan dan ditetapkan 9 nama yang diajukan ke Golkar Kaltim untuk ditinjau dan diajukan ke DPP Golkar. “Siapa-siapa saja nama yang diajukan, ada pada tim penjaringan. Saya tidak ingat karena saya termasuk satu di antara pelamar itu juga,” ujarnya.
Namun sumber Suara Kutim.com menyebutkan nama-nama yang diusulkan Golkar Kutim antara lain Manhyunadi, Kasmidi Bulang, Agiel Suwarno, Alfian Aswad, Ardiasnyah Sulaiman, Ismunandar dan Mugeni serta Syamsuddin Senang.(SK-02/SK-03/SK-08)
