SANGATTA (6/4-2020)
Ada hal yang menarik dibalik ditetapkannya status positif COVID-19 pada pasien KTM3 asal Kutai Timur yang secara resmi diumumkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Sabtu (4/4) kemarin. Selama melakukan perjalanan kegiatan dakwah ke Negara India selama 35 hari dan sempat menetap sebentar di Jakarta saat kembali ke Tanah Air, kemudia hingga akhirnya tiba di Kota Sangatta pada tanggal 20 Maret 2020, ternyata pasien KTM3 ini ditemani oleh seorang temannya, sebut saja Mr Y, yang juga merupakan warga Sangatta. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, dr. Bahrani Hasanal dalam jumpa pers oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Minggu (5/4) kemarin, di Posko Utama Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta.
“Pada tanggal 27 Maret 2020 lalu, pasien KTM3 ini dirujuk ke instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga, setelah mengeluh sakit flu dan demam yang dideritanya tidak kunjung sembuh sejak kembali dari perjalanan dakwahnya ke India dan Jakarta. Kemudian langsung ditetapkan sebagai pasien dalam kategori PDP, hingga akhirnya Sabtu (4 Maret 2020, red) kemarin dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Ternyata dari informasi riwayat perjalanan yang disampaikan pasien KTM3 ini kepada tim medis, jika selama melakukan perjalanan dakwah ke India hingga kembali ke Sangatta, dirinya ditemani oleh seorang teman seperjalanan yang juga warga Sangatta. Kami sebut saja inisialnya Mr Y,” ujar Bahrani Hasanal didampingi Bupati Kutim Ismunandar, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim.
Lanjut Bahrani, sejak dikeluarkannya hasil swab test terkonfirmasi positif pada pasien KTM3, RSUD Kudungga Sangatta dan Dinkes Kutim langsung meminta Mr Y, untuk memeriksakan diri secara intensif di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga. Dari pemeriksaan Rapid Test yang dilakukan pada Mr Y, didapati hasilnya positif. Namun tim medis khusus COVID-19 RSUD Kudungga baru akan melakukan tes swab kepada Mr Y, hari ini untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Sementara saat ini Mr Y sudah menjalani perawatan isolasi di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga dan Dinkes Kutim langsung melakukan tracking kontak kepada orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung terhadap Mr Y, termasuk keluarganya yang kini juga sudah mejalani isolasi mandiri.
“Pasien Mr Y kini sudah kami lakukan perawatan isolasi di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga. Dari hasil Rapid Test yang kami lakukan pada Mr Y, didapati hasilnya positif. Namun untuk keakuratan hasilnya, rencananya besok (Senin, 6 April 2020, red) baru akan dilakukan swab test kepada pasien Mr Y. Hasilnya kemungkinan baru akan diketahui selama sepekan kedepan. Kami juga sudah melakukan tracking kontak kepada orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung terhadap Mr Y. Sementara keluarga Mr Y juga sudah menjalani isolasi secara mandiri,” sebut Bahrani.
Ditambahkan Bahrani, yang harus menjadi catatan penting bagi masyarakat adalah pasien KTM3 maupun Mr Y ini merupakan pasien dengan indikasi gejala COVID-19 yang sangat sedikit dan ringan gejalanya. Hanya flu dan batuk ringan. Bahkan karena merasa hanya menderita flu biasa, keduanya tetap melakukan ibadah di masjid, yang berada di pemukiman tempat tinggalnya serta kontak langsung dengan orang-orang terdekatnya.
“Hal penting yang perlu diketahui masyarakat umum, kedua pasien ini (KTM3 dan Mr Y, red) memiliki gejala penyakit yang tergolong ringan. Meski sudah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah, namun ternyata keluhannya (Flu dan batuk, red) tidak hilang. Sehingga tidak selalu langsung mengalami sesak nafas atau keluhan sakit berat lainnya. Kondisi keduanya juga terlihar bugar-bugar saja. Namun ternyata salah satunya sudah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak merehkan penularan COVID-19 ini,” tegas Bahrani.(Adv-Kominfo)