SANGATTA,Suara Kutim.com (5/2)
Hujan lebat yang mengguyur Muara Ancalong dan sekitarnya menyebabkan hotspot yang ada padam, namun titik api masih terlihat di kawasan Muara Bengkal sehingga 80 anggota TNI-AD yang dikirim membantu warga Muara Ancalong, Jumat (5/2) siang digeser ke Muara Bengkal. Sementara pemantauan Suara Kutim.com pembukaan lahan dengan cara membakar semakin marak di Sangatta Utara.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com anggota TNI-AD yang dipimpin Kasdim 0909 Sangatta Mayor Inf Syawaludin, pada awalnya mengerahkan 70 orang prajurit TNI – AD ke Muara Ancalong, sedangkan di Muara Bengkal sebanyak 10 orang. Dalam operasi pemadaman yang didukung banyak pihak diantaranya Polsek, Camat, Kades Senyiur dan Perusahaan itu beberapa titik api berhasil dipadamkan kecuali yang berada di perbatasan Muara Ancalong dengan Muara Kaman, medanya sulut dijangkau.
Meski titik api banya ditemukan di sepajang jalan Desa Kelinjau Hulu dengan Senyiur, beberapa hari lalu, hingga Jumat siang tadi belum ada warga yang menjadi tersangka. Pengamatan Suara Kutim.com diduga semak belukar yang terbakar akibat punting rokok sehingga menyebabkan kebakaran, sementara kebakaran pada lokasi lain namun tidak berjauhan diduga dampak benda-benda yang mudah terbakar seperti daun kemudian terbawa angin. “Sampai saat ini belum ada tersangka dengan kebakaran lahan di Muara Ancalong, namun upaya pemadaman terus dilakukan banyak pihak,” terang Kapolres AKBP Anang Triwidiandoko seraya menambahkan hari ini titik api sudah tidak ada di Muara Ancalong karena hujan.
Jika di Muara Ancalong tidak ada hotspot, berbeda dengan Sangatta Utara dimana masih terdapat titik api diantaranya Jalan AMD Desa Sangatta Utara. Akibat kebakaran lahan, asap tebal tampak dari kejauhan membumbung tinggi.(SK-05/SK-12)