SANGATTA,Suara Kutim.com
Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim menyediakan angkutan khusus pelajar atau anak sekolah, terkendala belum siapnya infrastruktur di Sangatta. Semetara, kesiapan infrastruktur juga sebagai salah satu syarata untuk dinilai sebagai kandidat penerima Wahana Tata Nugraha (WTN).
Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Kutai Timur AKP Afrian Satya kepada wartawan belum lama ini, mengaku cukup prihatin dengan kasus kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Kutim khusunya di Sangatta yang lebih banyak melibatkan pelajar dan kebanyakan kasus laka lantas ini terjadi di jam produktif atau pada jam sekolah.
Afrian mengaku Satlantas pernah mengusulkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, bisa menyediakan angkutan khusus pelajar sekolah guna menekan kasus Lakalantas yang melibatkan pelajar. “Ada angkutan khusus pelajar, diharapkan para pelajar ini tidak lagi membawa kendaraan pribadi yang kebanyakan sepeda motor ke sekolah namun usulan ini terganjal karena Kutim belum mendapatkan Wahana Tata Nugraha (WTN) yang merupakan bentuk pengakuan atas kemampuan pemerintah daerah dalam penataan infrastruktur jalan oleh Menteri Perhubungan,” sebut Afrian.
Lebih, Afrian menyebutkan masalah lain seperti Jalan Jalur Yos Sudarso Sangatta merupakan jalan negara dan bukan jalan milik kabupaten karenanya harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak.
Menjawab pertanyaan wartawan, ia menambahkan kelanjutan koordinasi untuk mempelajari pembuatan lajur lambat yang disediakan bagi kendaraan roda 2 maupun kendaraan tidak bermotor seperti sepeda dan pejalan kaki. “Ini kami peroleh dari studi banding ke Jogjakarta beberapa waktu lalu nantinya akan diterapkan di Jalan AW Syahrani dan Jalan Pendidikan Sangatta Utara, sebagai pilot projeknya,” ungkap AKP Afrian.(SK-03)