Jenazah kedua korba sebelum dievakuasi (Ist) |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kecelakaan lalulintas yang menyebabkan dua nyawa remaja di Jalan AW Syahrani (Pendidikan,red) Sangatta Utara, pada Sabtu (20/9) murni akibat out off control. Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro, disela-sela menghadiri rapat paripurna DPRD Kutim, Selasa (22/9) menyebutkan kedua korban yakni Muhammad Iqbal (15) dan Yuda Hidayah (15) mengalami kecelakaan karena menabrak median jalan.
Menurut kapolres, dari oleh TKP dan keterangan saksi termasuk teman-teman korban menyebutkan tidak ada penyebab lain tewas kedua pelajar SMP Negeri 3 Sangatta Utara. “Ada saksi melihat kedua korban sedang adu balapan dengan rekan-rekannya dari Bukit Pelangi namun sesampainya di tikungan dekat gedung UPTD PMK kendaraan mereka oleng karena jalan yang ada bergelombang,” ujar kapolres.
Didampingi Kasat Lantas AKP Afrian Satya Permadi, dijelaskan saat dilakukan penelitian di TKP ternyata kedua korban sama-sama tidak menggunakan helm. Selain itu, Iqbal sebagai pengendara belum cukup usia. “Karena usianya belum cukup, pasti belum punya SIM karenanya kami sebagai aparat yang menangani lalulintas prihatin dengan kasus yang menyebabkan dua nyawa melayang sia-sia,” ujar AKP Afrian.
Mengenai kondisi jenazah dengan kendaraan, terpaut 60 meter suatu jarak yang cukup jauh dan bisa terjadi bila kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi. Tidak heran, saat dilakukan pemeriksaan pada korban ditemukan luka-luka dan cedera mengenaskan pada bagian kepala. “Informasi keluarga kedua almarhum, mereka ijin mau pergi belajar di sekolah,” terang Afrian.
Kepada masyarakat terutama masyarakat, baik Kapolres Edgar Diponegoro maupun Kasat Lantas AKP Afrian mengimbau untuk meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan. “Jika memang belum punya SIM jangan sama sekali diijinkan mengendari kendaraan bermotor, karena dalam usia belia tentu masih labil sehingga suka balap-balapan jika orang tua lengah,” imbuh Afrian.(SK-03)