SANGATTA (23/3-2017)
Penyembuhan sakit Nurul Mariandani (3) warga RT 12 Desa Swarga Bara Sangatta Utara, yang ususnya terkeluar, harus menjadi tujuan utama. Penegasan itu diungkapkan Bupati Ismunandar, terkait dugaan adanya kesalahan dalam penanganan sakit bocah kelahiran Sengkang Sulsel ini.
Menurut Ismu, saat ini bukan lagi mencari siapa yang salah tetapi bagaimana Nurul segera diobati dan sehat sediakalanya. Menurutnya, jika Nurul harus dirawat kembali di RSU Abdul Wahab Syahrani (AWS) Samarinda, ya dibawa ke Samarinda. “Jika awalnya dirawat di RSU AWS tentu merekalah yang tahu persis, karenanya jika memang harus dibawa ke Samarinda ya harus dibawa guna keselamatan Nurul,” ujar Ismunandar.
Ismu menaruh harapan, orang tua Nurul aktif berkomunikasi dengan RSU AWS Samarinda sehingga tidak ada mis komunikasi. Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini menaruh harapan, semua dalam suasana damai dan kekeluargaan tanpa harus menuding pihak lain bersalah. “Kita memang kadangkala nggak paham apa yang ada di resep dokter, yang tahu itu mereka yang bergelut di dunia kesehatan karenanya semuanya dikomunikasikan dengan tenang dan sabar,” pesannya ketika ditemui Suara Kutim.com, Kamis (23/3).
Seperti diwartakan, Nurul warga Desa Swarga Bara Sangatta Utara menjadi buah bibir masyarakat Sangatta, pasalnya setelah menjalani operasi di RSU AWS Syahrani, sebagian ususnya terkeluar.
Karena kondisi anaknya yang mengenaskan, Handi Ismual (30) dan Sartika (23) tak bersedia pihak RSU AWS untuk kembali melakukan operasi. Keduanya sepakat membawa Nurul kembali ke Sangatta, meski kondisi Nurul memprihatinkan.
Berdasarkan diagnosa, Nurul yang mengeluh sakit perut ketika diperiksa di Puskesmas Teluk Lingga Sangatta Utara dirujuk ke RSU Kudungga, namun beberapa hari dirawat Nurul akhitrnta dirujuk ke RSU AWS Samarinda.
Dalam rekam medik yang dibacakan seorang petugas UGD RSU Kudungga, sakit perut yang mendera anak kedua Handil ini bukan usus buntu tetapi adanya bakteri diusus sehingga membuat sakit. “Kemungkinan, usus yang rusak itu karena bakteri akan dibuang namun selama ini perlu perawatan lebih intensif karena lagi bahkan untuk BAB dibuat salurannya,” ujar petugas tadi ketika ditanya Suara Kutim.com seputar rekam medik yang dikeluarkan RSU AWS Samarinda. (SK2/SK3/SK11)