SANGATTA (31/8-2017)
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah, jamaah haji dari segala penjuru dunia kini bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah untuk beristirahat sejak hingga tengah malam, sebelum ke Mina.
Jarak antara Arafah dengan Muzdalifah, 9 Km karenanya banyak sejumlah jamaah terutama yang muda dan sehat, berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Kontributor Suara Kutim.com, Subhan menyebutkan jamaah haji yang biasanya melakukan jalan kaki ke Muzdalifah bahkan hingga Mina, jamaah dari Afrika.
Sementara perjalanan dengan bus, kadangkala mencapai 3 hingga 6 jam bahkan lebih jika semua kendaraan sama-sama masuk areal Muzdalifah. “Karena kemacetan yang luar biasa itulah, kebanyakan jamaah yang masih muda serta sehat menempuh jalan kaki, selain itu rambu-rambu dan ketersediaan air minum banyak sehingga jamaah tidak mungkin kehausan,” bebernya.
Terkait cuaca saat ini di Arafah, diakui mencapai 40 derajat meski demikian semua penyemprot air yang jumlahnya ribuan unit terus berfungsi sejak kedatangan jamaah hingga meninggalkan Arafah, malam ini.
Ditanya jarak antara Muzdalifah dengan Mina, diakuinya berjarak 5 Km karenanya jamaah yang jalan kaki bisa lebih cepat tiba di Mina. Hanya saja, saat ini sudah diatur waktu pelontaran jumrah sehingga tidak bisa bebas.
Ditanya pemondokan Kloter IV Balikpapan dengan areal pelontaran jumrah, pria asal Banjarmasin – Kalsel ini mengungkapkan sekitar 3,5 Km sehingga jika pergi – pulang sekitar 7 Km dan dalam keadaan padat waktu yang diperlukan sekitar 2 jam. “Jika pergi melontar, jangan lupa bawa minuman serta payung karena cuaca panas, selain itu dalam satu rombongan,” pesannya seraya menambahkan sebaiknya jamaah yang dalam sakit atau tua sebaiknya menitipkan pelontaran dengan jamaah lebih muda dan sehat.(SK12)