SANGATTA,Suara Kutim.com (8/7)
Bulan Ramadhan benar-benar dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mendapatkan sedekah dari Ummat Islam, namun aktifitas pencari sumbangan sudah dirasakan meresahkan masyarakat karena sudah tidak mengenal waktu. “Siapa nggak jengkel, ketuk – ketuk pintu pas kita lagi istirahat siang dikira siapa ternyata peminta-minta sumbangan,” ujar Nely – warga Sangatta Utara.
Kegusaran Nely juga dialami beberapa warga lainnya seperti Subli, Anton dan Ramli serta Norma. Kepada Suara Kutim.com diungkapkan pernah kedatangan tamu mengenaka kopiah haji saat buka puasa. “Siapa nggak dongkol mas, pas buka ada suara bell dikira tetangga antar kue eh yang nongol pembawa map meminta sumbangan untuk masjid katanya,” terang Anton seraya menerangkan terpaksa menolak permintaan.
Hal lain dirasakan Ramli warga Jalan Diponegoro Sangatta Utara, beberapa hari lalu. Akibata suhu cukup gerah, ia dan keluarga membuka pintu dengan harapan angina masuk sehingga jam istirahat bisa dinikmati. “Belum beberapa menit istirahat, sudah ada suara orang mengentuk pintu. Ketika dijenguk sang tamu langsung menyampaikan salam sambil mengeluarkan map dibalik badan untuk meminta sumbangan. Karena waktu istirahat terganggu, saya akhirnya tutup kembali pintu namun aman tidak ada yang ketuk pintu,” cerita Ramli seraya tersenyum.
Selain peminta sumbangan dengan berbagai dalih, kini masyarakat Sangatta juga diresahkan pengemis yang menyambangi satupersatu rumah. “Intinya nggak boleh pintu terbuka, ada-ada saja yang datang. Bukannya kita pelit, tetapi mereka yang datang minta sumbangan itu ternyata bukan sekitar Sangatta tetapi luar daerah semua bahkan ada dari Pasir dan Balikpapan,” beber Ramli.
Upaya penertiban pengemis, gepeng dan anak jalanan terus dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutai Timur, untuk menciptakan suasana aman dan nyaman warga Kutim khususnya kota Sangatta.
Kapolres Kutim AKBP Anang Triwidiandoko dihubungi terpisah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menerima tamu tidak dikenal. “Sebaiknya pintu jangan dibiarkan terbuka, jika ada yang menawarkan produk – produk yang bisa dicoba seperti diminum atau dicium sebaiknya jangan dilakukan karena di beberapa daerah merupakan kedok pelaku kejahatan untuk menaklukan mangsanya,” pesan kapolres.(SK-02/SK-03/SK-10)