SANGATTA (25/4-2017)
Aktifitas warga Gunung Teknik dan Dusun Silpa Desa Sangatta Selatan Kecamatan Sangatta Selatan, sudah dua hari terganggu akibat ambruknya jembatan ambruk. Bagi pengendara, mau tidak mau harus memutar dengan jarak lebih jauh sedangkan pejalan kaki bisa melewati samping jembatan dengan resiko bisa terjatuh.
Hajrah – warga Dusun Gunung Teknik menceritakan jembatan ambruk terjadi saat hujan deras melanda Sangatta, Sabtu malam. “Saat kejadian tidak ada warga yang melintas namun akibat ambruknya jembatan masyarakat memutar beberapa kilometer,” terang Hajrah.
Kades Sangatta Selatan, Sjaim, mengaku mengusulkan renovasi jembatan yang telah berusia puluhan tahun itu. Ia mengakui, pada Musrenbang Desa pada tahun 2016 rehabilitasi dimasukan dalam prioritas pembangunan Dana Desa (DD) 2017. “Belum sempat direnovasi, keburu putus,” ujar Sjaim tanpa menyebutkan penyebab ambruknya jembatan yang kesemuanya menggunakan kayu.
Perencanaan, jembatan semi permanen sepanjang 22 meter dengan lebar 2,5 meter rencananya dibangun menjadi 26 meter dengan lebar 3 meter dengan anggaran Rp 100 juta lebih. Sjaim menambahkan, awalnya jembatan yang dibangun tahun 2009 ini berupa jembatan gantung karena lebih kuat, serta aman dari banjir.
Meski demikian, ia menaruh haraopan jika anggaran pembangunan jembatan gantung mahal, tidak emnutup kemungkinan masyarakat diminta turut berpartisipasi melakukan pembiayaan atau gotong royong.(SK3)