SANGATTA,Suara Kutim.com (4/12)
Lokasi hilangnya Syahdan (17) warga Desa Sekerat, diakui Kepala Desa Sekerat Armadin, banyak buaya. Karenanya, tim pencari yang berjumlah ratusan orang dibantu warga Polisi, Kodim, Lanal serta perusahaan tak menemukan jejak korban.
Armidan dan warga Sekerat hingga pukul 00.00 Wita, masih berada di lokasi semua warga mengamati aktifitas di sungai terutama sekitar lokasi menghilangnya Syahdan. “Dugaan kami, Syahdan memang diterkam buaya dan kemungkinan besar ia diserang dari belakang kemudian diseret ke sungai,” kata Armadin,
Perkiraan Armadin ini cukup memungkinkan karena saat memancing Syahdan menatap sungai sehingga menyadari jika ada pergerakan dari sungai, kecuali ia berada tepi sungai sehingga bisa diterkam.
Kepada Suara Kutim.com, Armadin menyebutkan populasi buaya di Sekerat banyak sehingga warga khawatir beraktifitas di air meski tambak. Berdasarkan keterangan warganya, sekitar Sekerat saat ini sedikitnya ada 100 ekor buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus).
Warga Sekerat, kata Armadin berharap ada upaya pemerintah untuk mengatasi perkembanganbiakan buaya yang terkenal ganas ini. Diakuinya, warga enggan membunuh atau menangkap sang monster karena termasuk hewan yang dilindungi disisi lain masyarakat yang beraktifitas di laut terganggu.
Kepada Suara Kutim.com ia mengaku pernah melihat buaya berjemuur dengan ukuran badan sekitar 2 keping papan serta panjang 3 meter lebih. Menurut warga, kata Armadin, buaya besar itulah yang kerap menghantui masyarakat. “Warga Sekerat kalau melaut mereka berangkat dalam jumlah rombongan banyak, termasuk memancing seperti dilakukan Syahdan bersama ayah dan teman-temannya namun malang Syahdan terpisah,” sebut Armadin.(SK12)
