Bupati Isran Noor dan Tim Kemenko Polhukam |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Secara umum, angka partisipasi masyarakat pemilih mencapai 72,3 persen dari DPT bahkan jauh bila dibandingkan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim yang hanya mencapai 55 persen. Selain itu, kata Bupati Isran Noor, Pemkab mendukung pelaksanaan Pemilu Legeslatif dan Pilpres 2014. Diakui, selama Pileg digelar Kutim tergolong aman dan kondusif serta sukses meski ada beberapa kasus yang sampai ke aparat hukum. “Semangat masyarakat Kutai Timur untuk mensukseskan Pemilu lalu relatif tinggi, bahkan masyarakat ikut menjaga situasi Kutim sehingga tetap aman dan terkendali,” terang Bupati Isran Noor dihadapan Tim Pemantau Kemenko Polhukam, Rabu (25/6) siang.
Kepada tim yang dipimpin Wardiyono – Assisten Deputy IV Poldagri, disebutkan, wilayah Kutim cukup luas namun selama Pemilu tidak ada kendala yang menganggu pelaksanaan Pemilu.
Menyinggung pelaksanaan Pilpres, Isran mengungkapkan masih dalam jadwal tahapan namun tidak ada ada kendala. Laporan yang ia terima, semua logistik sudah diterima bahkan telah dilakukan penyortiran.
Ketua KPU Fahmi Idris membenarkan semua logistik Pilpres sudah diterima dan siap dikirim ke PPK. Sementara, Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro menyebutkan ada perbedaan antara Pileg dengan Pilpres, meski demikian diakui kondisi Kamtibmas terkendali dan aman. “Belum ada rencana kegiatan kampanye terbuka, bahkan informasi yang kami terima semuan timses hanya melakukan dialog terbatas,” beber kapolres.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesbangpol Abdul Kadir menerangkan dukungan Pemkab Kutim untuk mensukseskan Pemilu cukup tinggi. Selain menyiapkan SDM juga biaya, namun penggunaan anggaran terkendala aturan. “Pemkab dalam setiap kesempatan selalu mensosialisasikan Pemilu Legeslatif dan Pilpres, agar masyarakat menyadari akan pentingnya berdemokrasi,” jelas Abdul Kadir.
Wardiyono sebagai pimpinan rombongan menerangkan kedatangan tim pemantau Pilpres Kemenko Polhukam, untuk melihat langsung keadaan sejumlah daerah sebagai bahan evaluasi. “Selama di Sangatta tentu banyak hal yang ingin digali termasuk dengan masyarakat, apakah mereka sudah mengetahui kapan dan siapa saja Capres dan Cawapres,” terangnya.(SK-03)