SANGATTA (23/7-2019)
Wawasan Kebangsaan secara etimologis istilah wawasan artinya adalah tinjauan atau pandangan, konsepsi cara pandang wawasan kebangsaan sangat identik sekali dengan wawasan nusantara yang mana merupakan sebuah cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai sebuah tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan, sementara kebangsaan kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunannya, adat, bahasa serta sejarahnya dan berpemerintahan sendiri.
Kepala Badan Kesbangpol Kutim, Abdul Kader, dihadapan ratusan siswa SMA Negeri 1 Sangatta Selatan, Selasa (23/7) menyebutkan wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai sebuah cara pandang yang dilandasi kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri serta lingkungannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“ Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis Negara, sejarah, sosial budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita cita dan menjamin kepentingan nasional. wawasan kebangsaaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa yang lainnya di dunia Internasional,” terangnya dalam sosialisasi yang digelar instansinya.
Dihadapan Kepala SMA Negeri 1 Sangatta Selatan, Tati Widayati dan sejumlah guru lainnya, disebutkan wawasan kebangsaan mangandung sebuah arti komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan meningkatkan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang masa kini dan masa yang akan datang serta berbagai potensi bangsa.
“Intinya wawasan kebangsaan memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai sebuah cita cita nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman kepada falsafah Pancasila dan UUD 1945,” beber Abdul Kader.
Sementara itu, Tati Widayati menyambut gembira sosialisasi yang digelar Badan Kesbangpol Kutim, karena materi yang disampaikan akan memberikan tambahan pengetahuan kepada siswanya bagaimana bersikap menjadi generasi muda Indonesia. “Kecintaan akan tanah air harus digalakan, karena banyak generasi muda Indonesi sudah kurang peduli dengan nasib bangsanya sehingga muda diadu domba,” bebernya.(SK4)