SANGATTA (1/5/2018)
Setelah mengesahkan Raperda Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol, dan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kutai Timur (Kutim). Sejumlah anggota DPRD Kutim berinisiatif menggelar sosialisasi.
Bersama Anggota Komisi B DPRD Kutim, David Rante dipaparkan semangat yang terkandung dalam kedua Perda terutama Perda Miras. “Perda pengendalian alkohol ini adalah untuk mengatur supaya peredarannya tertib dan teratur agar tidak ada keresahan ditengah – tengah masyarakat. Mengenai tata ruang, adanya Perda tersebut nantinya akan menata batas – batas ruang antar RT, Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten agar tidak ada perbedaan pemahaman di masyarakat,” kata David Rante.
Ia mengakui, meskipun dalam Perda Miras tidak tercantum pelarangan maupun pembatasan secara teknis untuk minuman beralkohol, David menjelaskan bahwa mungkin pada pelaksanaan kelak akan diatur dalam Peratutan Bupati (Perbup).
Yulianus dengan antusias mengikuti sosialisasi menaruh harapan masyarakat menjaga Kamtibmas masing-masing wilayahnya. Ia mengakui, salah satu membuat gangguan Kamtibmas yakni pengaruh minuman keras. “Masyarakat harus menjaga Kamtibmasnya, selain itu membatasi dalam penggunaan miras,” pesannya seraya menyebutkan tuak juga tergolong miras yang apabila diminum berlebihan berdampak terhadap gangguan Kamtibmas.(ADV-DPRD KUTIM)