Beranda hukum Kok Bisa, Usus Nurul Terkeluar Setelah Dioperasi

Kok Bisa, Usus Nurul Terkeluar Setelah Dioperasi

0
Handi dan Sartika ketika berada di RSU Kudungga Sangatta, Rabu (22/3).

Loading

SANGATTA (22/3-2017)
Nurul Mariandani (3) warga RT 12 Desa Swarga Bara Sangatta Utara, kini tak bisa beraktifitas seperti kakaknya. Anak kedua dari pasangan Handi Ismail (30) dan Sartika (23) harus menanggung beban berat akibat ususnya yang berada di luar badannya.
Bocah yang kini di rawat di RSU Kudungga Sangatta, menuut Handi – ayahnya, mengalami penderitaan setelah menjalani operasi di RSU Abdul Wahab Syahrani (AWS) Samarinda. “Kondisi Nurul yang ususnya terkeluar setelah menjalani operasi usus buntu di RSUD Abdul Wahab Syahrani (AWS) Samarinda, bulan November tahun lalu,” kata Handi ketika ditemui Suara Kutim.com di ruang UGD RSU Kudungga.
Sementara Sartika – ibu Nurul, menyebutkan, awalnya Nurul dmengeluh sakit perut sehingga dibawa ke RSU Kudungga Sangatta. Didiagnosa mengidap usus buntu dan menjalani perawatan 4 hari kemudian dirujuk ke RSU AWS Samarinda.
“Nurul dirawat di Ruang Paediatric Intensive Care Unit (PICU) RSU AWS Samarinda, bersamaan dengan korban bom molotov Gereja Oikumene Samarinda. Nurul harus menjalani perawatan selama kurang lebih empat bulan dan sudah menjalani dua kali operasi,” ujar Handi.
Belakangan, Handi bersama Sartika baru mengetahui jika usus anaknya keluar dari perut karena proses operasi. “Kami shock, ketika ditanya mengapa usus anaknya terkeluar setelah diperasi, namun penjelasan tidak jelas,” aku Handi yang mengaku ia hanya seorang tukang bangunan.
Merasa anaknya dioperasi dua kali dengan hasil mengenaskan, Handi dan Sartika menolak
karena trauma melihat kondisi anaknya. Selain itu, Nurul dibawa kembali ke Sangatta dalam keadaan usus terurai di luar. “Sebulan terakhir Nurul hanya dirawat sendiri di rumah, dengan setiap hari mengobati dan mengganti perban seadanya,” aku Sartika seraya mengakui selama ini biaya perawatan anaknya ditanggung Pemkab Kutim melalui SKTM.
Handi dan Sartika berharap RSU AWS Samarinda bertanggung jawab, selain itu mendapat bantuan Pemkab Kutim serta Pemprov Kaltim. “Kami ini keluarga miskin, rumah saja hanya sewa itupun ala kadarnya,” ungkap Handi.(SK2/SK3/SK11)