SANGATTA (13/9-2019)
Pembangunan Smart Regency (SR) atau kabupaten pintar di Kutai Timur (Kutim) direalisasikan tahun 2019. Bahkan dalam waktu dekat, proyek nasional masuk tahap lelang untuk beberapa item pekerjaan terkait seperti pembangunan ruang kontrol, serta pemasangan kabel fiber optik.
Karena program ini sudah masuk 50 kabupaten kota di Indonesia, Plt Kepala Dinas Kominfo, yang juga sekertaris Diskominfo, Darsafani berharap Pemkab Kutim menjadikan Program Smart Regency menjadi skala prioritas tahun depan. “Kami berharap agar program smart regency ini mendapat prioritas anggaran pada APBD 2019. Sebab program ini, kini menempatkan Kutim dalam 50 kota pintar di Indonesia,” kata Darsafani ketika dijumpai Suara Kutim.com belum lama ini.
Sebelumnya, diakui, program ini dikerjakan awalnya modal nekat. Sebab, untuk tahun ini belum ada anggaran untuk program ini, namun tetap jalan, karena didukung Bupati dan Wakil Bupati untuk mewujudkannya.
Proyek yang menelan biaya Rp420 juta terhanbat namun karena teranggarkan pada tahun 2018, baru diselesaikan sebesar 50persen.Setelah penyelesaian master plan, maka dilajutkan dengan pembangunan fisikberupa pembangunan jaringan fiber optik dan pembangunan control room yang akan dilaksanakan tahun depan.
Darsafani, mengakui proyek lanjutannya menelan biaya sekiyar Rp5 miliar. Dana ini masuk dalam berbagai item pekerjaan namun yang utama yakni pembangunan ruang kontrol dan pekerjaan pembanagunan fiber optik. “Diharapkan pada APBD -P ini utang pembayaran masterplan senilai Rp220 juta terbayar. Setelah itu, tahun depan dilanjutkan pembangunan fisik,” ujar Darsafani.(SK2)