Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan komitmennya mendukung penuh pelaksanaan Kongres Nasional ke-39 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang akan digelar di Samarinda pada 16–21 Mei 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, H Seno Aji, saat menerima audiensi dari Anggota DPD RI Dapil Kaltim, Yulianus Henock Sumual, bersama jajaran GMKI Kaltim, Kamis (10/4/2025).
Audiensi yang berlangsung di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim ini menjadi ajang laporan progres persiapan kegiatan nasional yang akan melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari 120 cabang GMKI di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
“Kami sudah bertemu Gubernur pagi tadi. Sekarang kami juga melaporkan kepada Pak Wagub soal kesiapan kongres,” kata Yulianus Henock Sumual, Ketua Panitia Kongres ke-39 GMKI. Ia juga menambahkan bahwa panitia tengah mengupayakan kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto untuk membuka kegiatan secara resmi.
Menyambut laporan tersebut, Wakil Gubernur Seno Aji menyampaikan apresiasinya terhadap kepercayaan yang diberikan kepada Kalimantan Timur. Ia menilai GMKI sebagai organisasi mahasiswa yang aktif, dan menyamakan relasinya dengan organisasi mahasiswa lain yang telah lama berinteraksi positif dengan pemerintah daerah.
“Hubungan dengan GMKI sudah terjalin lama. Mereka aktif, seperti halnya HMI dan PMII. Tidak ada alasan untuk tidak mendukung kegiatan mahasiswa,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan dari Pemerintah Provinsi Kaltim akan diberikan secara maksimal demi kelancaran agenda nasional ini. “Saya yakin Pak Gubernur juga akan mendukung penuh. Yang jelas, Pemprov Kaltim siap membantu semaksimal mungkin,” tandas Seno.
Penunjukan Samarinda sebagai tuan rumah kongres merupakan hasil keputusan pada Kongres GMKI ke-38 di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada akhir 2022. Agenda ini menjadi penting karena GMKI akan merumuskan sikap dan kontribusinya dalam menghadapi isu nasional dan mendukung peran strategis pemuda dalam pembangunan.
Diharapkan, kehadiran ribuan mahasiswa dari berbagai wilayah dapat memperkuat semangat kebangsaan serta memperkaya diskusi dalam merespons tantangan zaman yang semakin kompleks. Kongres ini juga menjadi bukti partisipasi aktif pemuda dalam mendorong perubahan melalui forum intelektual dan spiritual.